Friday, May 10, 2013

Sehat, waktu, dan uang.

Seminggu ini saya sakit, murus2 berkepanjangan dan badan flu sakit semua. Kegiatan masih saja menumpuk dan harus diselesaikan. Sudah makan obat bermacam2 termasuk antibiotik dan teman2nya, serta mampir ke unit gawat darurat rumah sakit untuk suntik dan infus.

Ada janji meeting penting, yang akhirnya saya pendekkan dari sehari menjadi setengah hari. Ada seminar yang tentu tetap saya kerjakan, walau harus “sembunyi” untuk “menhemat tubuh” sebanyak mungkin. The show must go on, kata orang. Semua masih teratasi. Selesai acara, masuk hotel, tidur.

Ketika waktu kita terbatas, kita mulai memikirkan prioritas, apa yang perlu dilakukan, apa yang bisa di tinggalkan. Kita mulai menjadi lebih efektip dalam bekerja. Basa basi kita pangkas, yang tidak penting kita buang, dan kita fokus pada solusi terbaik yang bisa kita lakukan.

“Apa yang akan anda lakukan kalau sehari hanya boleh bekerja 4 jam saja?” adalah sebuah idea menarik tentang efektivitas kerja, memaksa kita berpikir lebih jernih, apa yang perlu, apa yang tidak dalam melakukan pekerjaan kita. Tidak semuanya bisa selesai dengan baik, tapi sekarang kita lebih paham prioritas kita.

Ketika sakit, kita juga mulai sadar, bahwa sehat itu penting. Dan uang, sebenarnya hanya kenikmatan kenyamanan kehidupan semata. Kita berperang untuk sukses dan kaya, sering kita lupa kesehatan kita. Tubuh kita memberitahu, waktunya istirahat, waktunya jeda.

Kata orang “sehat”, “uang”, dan “waktu” adalah 3 hal yang sulit dimiliki ketiganya. Waktu muda masih sehat punya waktu, tidak punya uang. Sudah mulai sukses, masih sehat dan punya uang, tapi tidak punya waktu karena kesibukan yang menumpuk. Setelah tua, punya uang, punya waktu, tapi sudah tidak sehat lagi. Selamat menikmati damai anda. Salam.

No comments:

Post a Comment