Sunday, December 28, 2014

Tahapan Ilmu

Ilmu itu ada 3 tahapan: 
Jika seseorang memasuki tahapan pertama, dia akan sombong. 
Jika memasuki tahapan kedua, dia akan rendah hati. 
Dan jika memasuki tahapan ketiga, dia akan merasa dirinya tidak ada apa2nya.
-Umar bin Khatab-

Tuesday, December 16, 2014

Silcon Valley-Facebook Head Quater

Sudah 3 kali saya mampir di Silicon Valley, kelilingan diantara beberapa tempat2 keren, seperti Museum Komputer, intel processor, Google Office, sampai Facebook Head Quarter.
Biasanya selalu ada saja orang2 yang mau foto di Facebook Campus. Facebook membeli lokasi ini, yang dulunya adalah tempat Sun Microsystems, sebuah perusahaan Workstation yang pada masa jayanya pernah “menguasai” dunia “Workstation” sebelum tergulung jaman.
September 2011 saya pertama mampir dalam rangka tugas, alamat asal Facebook adalah 1601 Willow Road, dan setelah dibeli oleh Facebook, diganti menjadi Hacker Way. Sebenarnya Facebook mau memberi nama One Circle Road, tetapi tidak bisa, karena nama itu telah diambil oleh Google. Jadilah 1 Hacker Way sebagai kantor pusat Facebook.
Yang menarik adalah, lambang besar facebook yang sering dipotret banyak orang, belakangnya masih ada lambang Sun Microsystems. Aneh kan? Mudah saja merubah dengan baru. Tetapi mengapa masih dibiarkan ada tulisan Sun Microsystem?
Ternyata Facebook mempertahankan beberapa lokasi Sun Microsystem, untuk mengingatkan pada dirinya sendiri, bahwa perusahaan yang bagaimana suksesnya pun bisa saja suatu saat akan habis dan tutup. (Sun Microsystem akhirnya di beli oleh Oracle dan dijadikan satu dengan software productnya)



making a million friends is not a miracle. The miracle is to make a friend who will stand by you when millions are against you. #facebookoffice #socialnetworking #sanfransisco #california #usa 

Saturday, November 29, 2014

Simplicity

Apa persamaan antara Steve Jobs, Barrack Obama, Mark Zuckerberg, dan Einstein? Selain mereka sama2 orang sukses dan terkenal, mereka juga orang2 yang bajunya sama terus.
Presiden Obama pernah bilang dia memakai baju dan jas yang sama atau hampir sama, supaya tidak perlu memikirkan akan memilih baju apa. Karena “memilih” itu menghamburkan energi yang dibutuhkan untuk pekerjaan lainnya. 
Research menunjukkan kalau otak kita terlalu banyak mengambil keputusan, otak akan bingung dan kwalitas keputusan berkurang. Jadi sebaiknya banyak hal2 rutin semakin disederhanakan, supaya bisa hemat energi, dan dapat dimanfaatkan untuk hal yang lebih penting.
Steve Jobs juga selalu memakai baju yang sama, dan jeans yang sama. Padahal dia pasti cukup kaya untuk membeli bermacam baju apa saja. Demikian pula Mark, selalu memakai T-Shirt abu2 atau sejenisnya dan blue jeans. Bahkan Einstein pun melakukan hal yang sama.
Jadi, mungkin sudah waktunya kita menyederhanakan kehidupan kita, supaya energi kita bisa lebih fokus dan digunakan untuk mengambil keputusan2 yang jauh lebih penting.

Saturday, November 15, 2014

David and goliath-Malcolm Gladwell

Kalau kita mengatakan, pertempuran atau persaingan bisnis itu seperti "David dan Goliath", maka maknanya adalah pertempuran itu tidak berimbang, antara orang besar raksasa, melawan orang kecil. Dimana seharusnya David kalah, hanya karena kebetulan sajalah David menjadi menang. Sebuah hal yang tidak terduga kalau yang kecil bisa menang.

Buku David & Goliath ini memberikan gambaran yang sangat menarik yang menjungkir balikkan pemikiran kita. menjungkir balikkan pemikiran kita tentang banyak hal. Dan buku ini juga akan membuat kita berpikir ulang tentang hal2 yang kita anggap sebagai sebuah kelemahan.

3000 tahun yang lalu di tanah Palestina, ada sebuah lembah yang sangat indah, lembah Elah ini membagi area menjadi dua. Dari Crete di selatan datanglah orang2 Philistines yang jago perang ingin menyerbu ke arah Israel. Bila mampu menerjang lewat lembah Elah dan masuk ke pegunungan maka akan berhasil mengacaukan dan membelah Israel.

Raja Saul adalah raja Israel saat itu, dan mendengar kabar langsung membawa serdadunya menjaga serangan lawan. Sampailah kedua pihak serdadu pada kedua sisi berseberangan. Orang2 Philistine dari selatan tidak berani menerjang ke utara dan sebaliknya serdadu Saul juga tidak bisa menyerang ke selatan. Karena siapapun yang menyerang lebih dulu harus melewati lembah dan akan mudah dipukul hancur oleh pihak lawan.

Untuk waktu yang lama kedua pihak bertahan, sampai akhirnya diputuskan sebuah pertarungan satu lawan satu yang menentukan siapa pemenangnya. Ini sebuah tradisi perang terhormat masa itu untuk menghindari pertumpahan darah yang luar biasa, atau ketika terjadi "deadlock". Pihak Philistine mengirimkan pahlawan perang mereka yang paling hebat. Raksasa terhebat ini dalam setiap peperangan selalu menang. Goliath turun dengan pakaian perang dari besi, helem besi, dan 3 senjata perang terbesar, diantar oleh pengawal yang mebawakan perisainya.

Tercengang pada keperkasaan Goliath, tidak ada satupun orang Israel yang berani melawannya. Sampai akhirnya seorang gembala, David, menghadap Raja Saul untuk mewakili Israel melawan Goliath. Katanya: " Biarkan aku melawannya, aku terbiasa melindungi hewan2ku dan membunuh serigala dan macan yang ingin memangsanya." Karena tidak ada pilihan, raja mengijinkannya. Raja menawarkan baju perang dan pedangnya. Tetapi kata David: "Terimakasih, tetapi aku tidak pernah memakai itu." David pun berangkat dengan membawa 5 batu dan satu slinger.

Goliath merasa terhina dan mengatakan:"Datanglah kemari, akan kucincang dan kuberikan dagingmu pada burung2 surga dan binatang buas hutan ini." Dan ketika melihat David mendekat berseru: "Apakah kau kira aku anjing, sehingga engkau membawa tongkat tongkat pengusir?"
David memutar "slinger" nya, lalu "menembakkan" batu cadas yang sangat keras itu tepat didahi Goliath ditengah kedua matanya, dan Goliath langsung rubuh jatuh. David mengambil pedang Goliath dan dipenggalnya kepalanya. Sehingga semua orang Philistine yang kalah melarikan diri tercerai berai.

Slinger, atau ketepel yang dibawa David bukanlan ketepel mainan dengan karet dan kayu berbentuk V, tetapi senjata yang pada jaman itu sering dipakai dalam perang, kehebatan dan ketepatannya tercatat dalam banyak sejarah sebagai salah satu senjata menembak jarak jauh seampuh panah. Ketepel itu adalah 2 tali yang tengahnya ada kulit dimana batu diputarkan dengan kecepatan sampai 6 putaran perdetik, dan dilepas satu tali sehingga batu akan meluncur dengan kekuatan yang sama dengan pistol 45 mm. Dan bila mengenai kepala musuh bisa menembus batok kepala dan membunuh dengan instan.

Goliath adalah raksasa besar yang tentu kuat sekali dan mampu perang dalam jarak dekat dengan menggunakan senjata besar. Riset menunjukkan hampir setiap raksasa selalu mempunyai kelemahan mata yang kabur dan gerak yang lamban, sehingga dia harus diantar pembantu karena supaya tidak manabrak kiri kanan. Dia mengira David akan datang dan bertanding perang jarak dekat dengannya. Semua orang mengira peperangan itu adalah sebuah pertempuran jarak dekat saling menghantam dengan parang pedang dan tombak.

Ketika David memakai Slinger sambil berlari mendekatinya, tidak ada keraguan lagi bahwa David pastilah mampu mengalahkan Goliath yang berbaju besi, bersenjata berat, dan bergerak lamban itu. Malcolm Gladwel mengatakan bahwa, sebelum bertempurpun, dengan jelas terlihat bahwa David akan menang mutlak. Jadi ini bukan sebuah kebetulan, tetapi sebuah hal yang sudah dapat dipastikan. Karena pertempuran yang terjadi bukan pertempuran jarak dekat yang di harapkan oleh Goliath. Karena pertarungan ini terjadi diluar perhitungan Goliath atau banyak orang yang lain.
Dalam bisnis, ternyata sering yang lebih kecil selalu dapat menang bilamana tahu bagaimana cara bertempurnya. Bagaimana bisa menggunakan cara yang justru menguntungkan si kecil, karena bermain diluar pola permainan si raksasa. Raksasa kuat hanya dalam hal tertentu saja, dia hebat hanya disatu lini saja, tapi di dalam permainan lain raksasa justru akan lemah, karena kehebatan itu hanya ada pada beberapa hal saja.

Sebaliknya, sebuah hambatan, kadang justru akan membuat kita kuat dan hebat. Dyslexia, penyakit kesulitan memahami dan bebahasa, justru membuat orang2 lebih sukses. Richard Branson, Charles Schwab, John Chamber, dan banyak orang sukses lainnya ternyata adalah orang2 yang dyslexic. Sebuah riset memberikan data kasar, sepertiga dari orang dyslexic menjadi orang sukes, hanya karena mereka harus bekerja jauh lebih keras dari orang lain untuk bisa bersaing dengan orang lain.
Kematian ayah dimasa muda juga membuat orang menjadi lebih sukses secara rata2. 12 dari 44 presiden Amerika kehilangan ayahnya saat mereka muda, termasuk George Washington, Thomas Jefferson, Bill Clinton, dan Barack Obama.

Buku ini penuh berisi cerita yang sangat menarik dan mencengangkan, serta memberi pemahaman baru yang berbeda. Bila ada persaingan si kecil dan si raksasa, yang kecil justru lebih mungkin menang, asalkan dia bersaing dengan cara yang berbeda dan memanfaatkan kelemahan si raksasa. Sebuah kelemahan justru dapat berubah menjadi manfaat dan keunggulan, asalkan dilakukan dengan baik dan benar.
*David dalam agama islam adalah Daud

Friday, October 17, 2014

Change!!!

Diantara tumpukan buku2 kuno terlihat beberapa buku tebal Yellow Page, yang mungkin beberapa anak remaja/muda sekarang tidak lagi pernah "tahu" apa itu. Itu adalah barang2 "Pra-Google", jaman sebelum adanya google.

Melihat buku Ensiclopedia yang terjejer rapi, terasa aneh pada jaman ini. Seperti juga ketika kita melihat mesin tik. Dan buku2 saya ini, yang menumpuk, mungkin tidak ada lagi faedahnya dimasa mendatang karena telah di-digital-kan semua.

Filem2 terkenal semua sudah akan ada di Youtube. Youtube adalah TV jaman baru, dan semuanya "on-demand". Kapan saja dimana saja, bisa kita nikmati. Pola pikir kita juga harus mulai berubah, mengikuti perubahan jaman ini.

GPS sudah tidak perlu karena semua ada di Smartphone, Mobil tidak perlu pengendara, bisa menyetir sendiri. Bahasa mudah di terjemahkan tinggal satu klik saja. Setiap perangkat menjadi semakin "smart". Lalu bagaimana dengan kita?

Selamat menikmati perubahan.

Sunday, September 14, 2014

Magical Moment

Di sebuah resto di San Francisco, ada seorang konsultan yang heran melihat keramaian Chinese Restaurant Lie Po. Dia mencoba makan disana pada sebuah siang yang ramai sekali.

Pelayan dengan ramah melayaninya dengan bahasa Inggris yang masih saja tidak fasih, sang konsultan memesan “Orange Chicken with rice”, dan meminta minuman “Coke Zero”. Pelayan berkata: “Maaf, kami kontrak dengan Pepsi, dan tidak menjual produk Coca Cola. Apakah dapat kami tawarkan Diet Pepsi?” Sang konsultan menolak, dan meminta air putih saja.

Ketika dia sedang makan, tiba2 ada seorang berpakaian rapi membawa “Coke Zero” dan es batu, dan menaruh didepan pelanggan itu dan berkata sambil tersenyum “Tadi anda menginginkan Coke Zero kan? Ini untuk anda.”

Sang konsultan meminum dengan puas dan memanggil pelayan yang tadi melayaninya. Pelayan datang dan tersenyum melihat Coke Zero ada disana, dan berkata: “ Nah sudah ada minuman kesukaan Bapak kan?”

Pelanggan: “ Tadi katanya tidak ada? Ini kok ada?”
Pelayan: “ Benar, baru saja kami belikan di pasar swalayan seberang.”

“Restoran lagi ramai, siapa yang membelikan?”
“Manager kami, dia tidak terlalu sibuk dibelakang.”

“Lho, katanya kontrak dengan Pepsi?”
“Ya, kalau menjual Coke Zero tidak boleh, kalau memberi gratis, saya kira masih boleh.” Jawabnya sambil tersenyum.

***
Memberi pelayanan yang baik adalah hal yang umum, dan dilakukan semua perusahaan, memberikan hal yang lebih, yang tidak terduga bisa, menjadi kunci sukses dijaman ini. Ciptakan “Magical Moment”, saat2 ajaib yang luar bisa, yang memberikan impresi luar biasa, yang akan selalu diingat oleh pelanggan anda, sehingga dia akan setia pada perusahaan anda, dan merekomendasikan produk anda kepada orang lain.

Tuesday, September 9, 2014

10 Guides for the Year 2000 and beyond.

1. ***** PASSION, PASSION, PASSION.
WOW-projects, obsessions, the love that was tainted with insanity!
YOU GOTTA WANT IT BAD ENOUGH and Heaven Forgive! YOU WILL FIND A WAY TO GET IT. Passion is the SINGLE most important factor in any type of SUCCESS! If you do not have it, forget it, do your regular work -- which will usually amount to nothing special.

2. ***** FREE YOUR MIND, BREAK THE RULES.
In the crazy times like this, it requires the crazy attitudes to succeed. To break the barrier, to try something different and special. To WOW! and to destruct. The time of revolution. A creative approach toward business (and LIFE!) is more important now than ever. And believe me, INNOVATIONS are in very short supply, so if you do GET IT, go BANG!

3. ***** BE DISTINCT.
The new millennia needs a Distinct Brand You, something special. Do you have it? Can you explain why YOU (and not your friends or competitors) SHOULD SUCCEED? The world is insanely competitive, “me-too” products and services are all over the place. If you are not DISTINCTLY DIFFERENT and INSANELY GREAT, you will get nowhere fast. The Marketplace does not need anything usual, but it cries out for that SPECIAL SOMEONE or SOMETHING that can deliver EXCELLENCE, and nothing less that that.

4 ***** TAKE INITIATIVES.
**Dive in, Head First, Eyes Wide Open**. The era of READY-SHOOT-AIM is here to stay. Time is sliced into nanoseconds and we are always at the deadline! Decisions cannot wait, and you’ve got to do it now, do it fast and move on. Things change in real-time, we manage in real-time. There is no place for reconsideration and rethinking. Time is sacredly valuable, it is YOUR MOST PRECIOUS CAPITAL. Be stingy about it. **Good things come to those who relentlessly pursue them. Waiting is for bus stops.** (Mario Vittone). Take initiative, be proactive, JUMP IN NOW !

5. ***** FOCUS ON OPPORTUNITIES, NOT PROBLEMS.
We always have problems, difficulties and the minors of any services, let it be solved the best way by them, WE FOCUS ON OPPORTUNITIES, we seek the 10 times way to do things better, incrementalism is a goner, jump-start is in! We create a new way of doing business, we seek a striking change to do things W-A-Y BETTER! Do not waste our precious energy (even when we have that animalistic energy in our vein, save it!) on mundane and trivial things. Focus!

6. ***** GROW YOUR NETWORK.
Friends, friends, friends, the best WEAPON one can have in the path toward success. We have to grow our network, our friends, our chain of links. There is professionalism, there is ability, skill, hard works, but still the FRIENDS that will help you when you need some help (and believe me, every so often you WILL NEED THEM!). Sweetness and willingness are the keys. Mutual benefit, mutual trust. We need them and they need us. Grow your network religiously.

7. ***** LEARNING.
I hate people who are too LAZY TO LEARN, it sucks! What are they thinking? The world stands still? EVERY SECOND, new inventions emerge, new technologies evolve, and NOBODY can have enough. LEARN, LEARN, LEARN. By PRIORITY, by PASSION. The world is now an open book, what it really need is only OUR APPETITE to digest it.

8. ***** GO INTERNET.
Yes, the net changed the world of business with more force than the rock that offed the dinosaurs. YOU GOTTA BE INVOLVED, now! As of 01.01.00, today, we only know about 2 percent of what we can do with it (says Jeff Bezos). What will happen when that 98% prevails? Do you really think you are not going to get involved in the Internet in your future? ARE YOU SURE? Now is the next best time to get our feet wet (the best time was five years ago!), our head wet, and our soul wet. Gotta do it! Now! Bet your future (and LIFE) into it.

9. ***** HAVE FUN!
Life is already too bitter, too grey, too scary to live by. Yet we want to LIVE OUT LOUD, so FUN is mandatory! With the war among the frighteningly smart, the wacky brilliance, the guys with the animal energy, the monumentally impatience, we GOTTA HAVE FUN when we FIGHT ahead. Sometimes even the best is not good enough, so fail if we must (at least we tried!), and we have all the FUN along the way. THAT relieves me.

10. ***** TOMORROW IS ANOTHER DAY.
What has to be done today, has to be done today. Tomorrow has its own worries, its own works and its own projects. DO IT TODAY, DO IT NOW! Do Not Delay!

Life at the fast lane is sometimes exhilarating, but always exhausting. Only PASSION is likely to see us through the 18-hour day, month after month, and the painful mistakes that are part and parcel of the success process.
I wish you all success and happiness in the year 00 and beyond.

(repost, Bali, 1 Januari 2000)

Thursday, August 21, 2014

Sehat itu penting.

Sehat itu jadi penting, dan mahal, apalagi ketika usia mulai meninggi. Badan tidak setangguh dulu, dan pekerjaan tidak bisa dihentikan. Sementara kebiasaan hidup kita semakin hedonis, makan berlebihan, olah raga terlupakan. Kolesterol, darah tinggi, gula, jantung, semuanya mulai mengintai dari samping.

Apalagi pekerjaan menuntut penajaman upaya, untuk bertahan dan hidup, karena persaingan yang keras, dan tak habis habisnya, terus mendera kita. Kita dikejar waktu, deadline yang selalu mendesak, peningkatan kwalitas terus menerus, dan harga yang selalu maunya turun saja.

Pada akhirnya, dalam ketenangan waktu, kita akan berpikir, apa yang mesti kita pilih untuk lakukan. Seperti tulisan saya kemarin, hanya hal2 penting saja yang layak dapat perhatian kita. Layak dapat perhatian lebih. Layak untuk benar2 kita perhatikan dan kerjakan.

Jaman ini adalah jaman “berlebih”, segalanya ada, dari 100 tipe mie instant, 150 tipe shampoo, sampai 200 merek baju, apapun telah ada. Dari tas tangan yang seratus ribu sampai tiga ratus juta. Dari dokter UGD sampai operasi plastik untuk meninggikan hidung membesarkan mata, semua tersedia dengan mudah.

Ada teman yang bilang, “Sehat itu penting, Uang itu hanya kenyamanan hidup.” Lalu ada teman lain yang bilang: Ada 3 hal penting dalam hidup ini, Uang- waktu- dan kesehatan. Waktu kecil, punya waktu dan sehat, tidak punya uang. Waktu sukses berbisnis, punya uang dan kesehatan, tapi tidak punya waktu. Setelah tua, punya uang dan waktu, kesehatan telah hilang.

Apapun pilihan hidup anda, apapun pilihan hidup saya, mungkin kesehatan masih sebuah hal penting yang harus kita prioritaskan. Salam sehat dan damai.

Only “Important Things” matter.

Pada jaman ini, dalam kehidupan dan kesibukan kita, sering kita tidak punya cukup waktu untuk mengerjakan semuanya. Kita telah “terbiasa” menerima dan mengerjakan semua hal, apa saja, baik yang penting ataupun yang tidak. Kita selalu berupaya menyesakkan tugas dan pekerjaan kedalam waktu kita yang terbatas. Mengurbankan pikiran dan tubuh kita.

Perlu sebuah keberanian untuk mematahkan rutininas dan memikirkan kembali apa yang sebenarnya penting untuk diri kita dan perusahaan kita. Mungkin perlu sebuah waktu dan ketenangan untuk mulai mengawasi kembali rutinitas kita, mulai awal Senin ini, melihat, apakah rutinitas yang saya lakukan ini sebenarnya memang benar2 “harus” saya lakukan ataukah, bisa saya delegasikan, tunda, atau malah hilangkan sama sekali.

Berani berkata “tidak”, untuk menolak hal2 yang sebenarnya cuma “urgent” saja tapi tidak “important”, dan mungkin juga kita lakukan sekedar memberi muka sahabat lama. Berkata “Maaf, saya sudah terlalu sibuk” akan memutus banyak ketidak harusan yang bisa kita tolak untuk kerjakan.

Pikirkan prioritas kehidupan kita sendiri. Melakukan yang penting tapi telah tertunda lama. Begitu banyak hal penting yang tidak mendesak telah kita tunda bertahun tahun. Banyak hal2 "penting" yang bersembunyi dibalik kata "nanti dulu" itu. Mengerjakan yang 20% tapi menghasilkan 80%, seperti kata Pareto. Sudah waktunya kita mengerjakan hal2 yang dulu kita beri tanda "suatu hari nanti" saya akan...

Senin, selalu awal sebuah Minggu baru yang enak, mari kita mulai lagi, “Memilih” yang tepat untuk kita kerjakan. Lihat aktifitas kita kembali, mana yang perlu, mana yang tidak. Kalau seandainya anda Cuma bisa bekerja 4 jam sehari, mana yang anda kerjakan dan mana yang tidak. Ini akan mengerucutkan pilihan kita akan hal2 penting dalam hidup kita.

Kerja kita, sering secara pelahan: sistematis, terstruktur dan masif, membelenggu kita, seperti sebuah gurita besar yang tak habis2nya belalainya, mencengkeram waktu kita pada sebuah rutinitas kerja yang tidak efektip. Mari kita putus, dan bebaskan diri kita kembali. Pertanyakan semua aktifitas kita: Perlukah ini untuk sukses besar masa depan saya yang sesuai dengan cita2 saya?

Selamat memulai kembali perjalanan kehidupan ini. Salam sukses untuk kita semua.

Thursday, August 7, 2014

Manusia jaman ini.

Jaman dulu, manusia lebih mau menerima “nasib”, menganggap semua itu tergantung sesuatu yang diluar dirinya sendiri, tidak sukses menjadi manusia besar atau orang kebanyakan, adalah hal2 yang “terjadi” pada diri kita. Sehingga orang yang gagal pun disebut “unfortunate”, orang2 yang tidak beruntung.

Dengan semakin majunya jaman dan teknologi, semakin terbukanya kesempatan, semakin mampu-nya manusia merubah nasibnya sendiri. Kita merasa diri kita sebagai penentu nasib, sebagai satu2nya orang yang bertanggung-jawab atas sukses kita sendiri. I am the captain of my soul, jadi ikrar kita. Sehingga orang yang gagal, dianggap “loser”, - pecundang, orang yang kalah. 

Bersamaan dengan itu, semakin kuat pula intensitas emosi kita, kita semakin stress, semakin mudah marah, dan menjadi kasar. Kita “harus” bisa sukses, harus menjadi lebih dari teman kita. Perbandingan diri sendiri dengan teman seangkatan, menjadi tidak terelakkan. Reuni jadi tolok ukur, siapa sukses, siapa gagal. Yang gagal, bahkan menghindar untuk ikut acara.

Tekanan menjadi stress, kebahagiaan menyurut dan membuat kita jadi pemarah. 45 persen orang Amerika mengalami kesulitan tidur. Pada 2010 saja, sudah 20 persen orang Amerika makan obat2an untuk “kesehatan mental" mereka. 

Pada 1994, hanya 15% orang Amerika merasa ketegangan dalam kehidupannya, pada 2009 angka itu menjadi 49.5%. Bahkan sekarang selalu lebih dari 50 persen merasa marah2 terus pada pemerintah dan institusi2 besar yang dianggap menimbulkan tekanan pada kehidupan mereka. Lalu, semua mulai menyukai kambing2 berwarna hitam.

Narsisme menjadi sebuah fenomena baru. Tas Hermes berharga ratusan juga menjadi status simbol. Kita lebih mau “memotret” makanan mewah, daripada menikmatinya. Selfie jadi kebiasaan baru. Manusia menjadi egois, semuanya adalah tentang “saya”. Kalau dulu anak2 kecil ketika ditanya apakah ingin menjadi orang hebat terkenal - hanya 12 persen yang mau, sekarang lebih dari 80% menghendakinya.

Perubahan prilaku menuntut kita merubah prilaku dalam cara kita bekerja, berkomunikasi dan berbisnis. Selamat memulai beraktifikas lagi. Salam sukses untuk kita semua.

Thursday, June 19, 2014

Predictive Selling

Amazon telah mem-patent-kan konsep “Predictive Selling” nya, anda akan menerima barang yang sebenarnya sangat anda inginkan tapi belum (atau tidak pernah akan) meng-klik ordernya.

Ketika kita mengetik di google, atau ada “predictive sentence” atau perkiraan anda akan mengetik apa, yang bisa anda ambil kalau cocok tanpa anda harus menuliskan secara lengkap.

Amazon memberikan rekomendasi buku pada anda. Di jaman dulu, kalau anda beli buku “self help” amazon akan merekomendasikan buku yang mungkin sejenis dan anda sukai. Itu jaman sangat doeloe. Dengan semakin canggihnya konsep “big data” yang dimiliki amazon, semakin canggihnya mereka memahami keinginan kita.

Amazon telah mem-patent-kan teknologi nya tentang Predictive Selling ini, yang secara umum dan mudah dijelaskan: mereka akan mengirimkan produk yang “kemungkinan besar anda mau membeli” dan anda tinggal meng-OK-kan atau menolaknya.

Idea ini sudah cukup lama, dan sudah dikerjakan oleh perusahaan lain juga. Sebuah perusahaan baju juga telah melakukannya dengan mengirimkan apa yang mungkin akan anda sukai, dan kalau anda tidak suka tinggal mengembalikannya. Mereka tidak akan men-charge credit card anda sebelum anda meng-OK-kan nya.

Ketika ada bel di pintu anda, anda buka, ternyata barang yang memang ingin anda beli, telah tiba didepan rumah anda. Itu lah konsep dasarnya. Komputer dan data membuat penjual mampu mem-prediksi sebenarnya apa yang ingin anda beli.

Tahun lalu Amazon memberikan gambaran akan cara mengirim barang masa depan: dengan pesawat2 terbang kecil yang mengantarkan produk itu kedepan pintu anda. Inovasi yang terus berkesinambungan dari Amazon sangat mencengangkan.

Selamat datang pada dunia baru, yang mungkin akan kita alami dalam beberapa tahun lagi.

Ang Lee

Setelah kemenangan kedua Ang Lee di Academy Awards tahun 2013, esai yang indah ini muncul kembali. Esai ini memberikan semangat kepada kita yang lelah dalam pengejaran mimpi kita. Esai ini dibuat setelah Ang Lee memenangkan hadiah Oscar pertamanya di tahun 2006. Selamat menikmati.

*****
Pada tahun 1978, ketika saya akan belajar film di University of Illinois, ayah saya keberatan dengan keras. Dia mengutip statistik: “Setiap tahun, 50.000 pemain bersaing untuk 200 peran yang tersedia.” Melawan nasihatnya, saya naik pesawat ke Amerika, dan ini membuat tegang hubungan kami. Dalam dua dekade berikut, kami sangat sedikit berkomunikasi.

Beberapa tahun kemudian, ketika saya lulus kuliah perfileman, saya akhirnya memahami kekhawatiran ayah saya. Hampir tidak pernah terdengar ada pendatang dari China untuk sukses dalam industri film Amerika. Dimulai pada tahun 1983, saya berjuang melalui enam tahun penderitaan, ketidakpastian dan pupusnya harapan.
Sebagian besar waktu, saya membantu kru film dengan mengangkat peralatan mereka atau bekerja sebagai asisten editor. Pengalaman saya yang paling menyakitkan adalah menawarkan skenario di lebih ke tiga puluh perusahaan produksi yang berbeda, dan hanya menerima penolakan keras setiap kalinya.

Tahun itu, saya berumur 30. Ada pepatah China kuno: " Pada 30, seseorang sudah akan berdiri tegak” Namun, saya bahkan tidak bisa mendukung diri sendiri. Apa yang bisa saya lakukan? Terus menunggu, atau menyerah pada mimpi saya “membuat film”? Istri saya memberi saya dukungan yang tidak ternilai.

Istri saya adalah teman kuliah saya. Dia mengambil biologi, dan setelah lulus, bekerja untuk sebuah lab riset kecil farmasi. Penghasilannya sangat minim. Pada saat itu, kami sudah memiliki anak sulung kami, Haan. Untuk menenangkan perasaan bersalah saya, saya mengambil pekerjaan rumah tangga semua - memasak, membersihkan, merawat anak kami - di samping membaca, mengkaji dan menulis skrip film. Setiap malam setelah menyiapkan makan malam, saya akan duduk di tangga depan dengan Haan, mendongeng kepadanya, sambil kita menunggu ibunya - pemburu wanita yang heroik - pulang dengan rezeki kami.

Ini jenis kehidupan yang agak konyol tentunya bagi seorang pria. Pada satu titik, mertua ingin memberi istri saya sejumlah uang, dimaksudkan sebagai modal awal bagi saya untuk membuka sebuah Chinese restoran - berharap bahwa bisnis ini akan menopang kehidupan keluarga saya. Tapi istri saya menolak uang itu. Ketika saya mengetahui ini, saya terjaga dan beberapa malam tidak bisa tidur, dan akhirnya memutuskan: Impian saya tidak akan bisa terwujud. Saya harus menerima dan menghadapi kenyataan.

Setelah itu dengan berat hati, saya mendaftar kursus komputer di sebuah perguruan tinggi di dekat rumah. Pada saat itu mencari kerja adalah sebuah keharusan yang pahit, dan tampaknya hanya pekerjaan komputer lah yang cepat dapat mendapatkan pekerjaan. Untuk hari-hari berikutnya, prilaku saya menjadi sangat buruk. Istri saya, memperhatikan sikap yang tidak biasanya, menemukan jadwal kuliah terselip yang di tas saya. Malam itu dia diam saja.

Keesokan paginya, tepat sebelum dia naik ke mobilnya untuk berangkat kerja, istri saya berbalik dan berdiri di tangga depan, berkata, “Ang, jangan lupakan impianmu.”

Saya tersentak, mimpi saya - tenggelam oleh tuntutan realitas - hidup kembali. Ketika mobil istri saya jalan, saya mengambil jadwal kuliah dari tas saya dan dengan perlahan dan pasti, merobeknya, dan melemparkannya ke tempat sampah.

Beberapa waktu setelah itu, saya memperoleh pendanaan untuk skenario saya, dan mulai membuat film saya sendiri. Dan setelah itu, beberapa film saya mulai memenangkan beberapa penghargaan internasional. Istri saya mengatakan, "Saya selalu percaya bahwa kamu hanya memiliki sebuah talenta. Talentamu adalah membuat film. Ada begitu banyak orang sudah ahli komputer, mereka tidak perlu tambahan seorang Ang Lee untuk itu. Jika kamu ingin membawa pulang patung emas, kamu harus berkomitmen pada mimpimu."

Dan hari ini, akhirnya saya memenangkan patung emas. Saya pikir ketekunan saya sendiri dan bermacam macam pengorbanan istri saya akhirnya membuahkan hasilnya. Dan sekarang saya lebih yakin daripada sebelumnya: Hidup saya adalah untuk terus membuat film.

Saya memiliki mimpi ini yang tidak akan pernah berakhir.

Saya mau jadi apa?

Apa impian anda? Apa passion anda? Dimasa depan, ingin menjadi sukses seperti apa? 

Ada sebuah padangan bahwa orang sukses besar, tahu dari kecil apa maunya, apa impiannya dan bagaimana dia nantinya menjadi orang sukses. Dan sering kita tanyakan kepada anak SD, SMP, SMA, ataupun mahasiswa “Nanti ingin menjadi apa?”. Dan mereka akan berkata: “Saya juga tidak tahu pak.” 

Bahkan sampai pada orang yang sudah bekerja pun, sudah berusia 25 atau 27 atau 30 atau 45, masih bingung, “Saya mau jadi apa?” dibarengi sedikit rasa bersalah, sepertinya hanya dia sendiri yang tidak tau apa maunya.

Padahal menurut pendapat saya, pada saat mau wisuda lulus S1, mungkin 80 persen orang tidak tau apa maunya, 18 persen “kira2” tahu “sepertinya saya ingin jadi.......” dengan keraguan. Dan mungkin hanya 2 persen yang benar2 tau ingin menjadi apa dan mengejarnya dengan jelas.

Kita “mengalir saja”, melakukan yang kita suka, tidak pernah berhenti belajar, memiliki kecintaan akan apa yang kita lakukan, sambil selalu melihat adakah “pintu kesempatan” yang terbuka, yang dapat kita masuki.

Sering pula ternyata pintu itu tidak membawa kita kemana mana, merupakan perjalanan lelah yang sia sia, penuh kesedihan dan harus kita tinggalkan. Mencari lagi pintu yang benar, dan mencari lagi, dan mencari lagi.

Mimpi tidak selalu ada, yang ada hanyalah kenyataan. Dan semua orang terombang ambing pada kehidupan, ketidak pastian, dan kegamangan.

Yakinlah, ada saatnya, akan datang kesempatan itu, ketika waktu, kesempatan, dan kemampuan Anda tiba2 menjadi selaras, dan pelanggan kita, siapapun itu, menyukai apa yang kita lakukan, dan menghasilkan sebuah karya atau bisnis yang sukses.

Kecintaan akan hidup ini, semangat untuk terus berkarya melakukan yang tebaik, belajar dan belajar lagi, sambil tidak berhentinya mencari pintu kesempatan yang tepat. Suatu saat sukses akan menjadi hak Anda.

“Saya Tidak Tahu”

Kata Steven Levitt dan Stephen Dubner dalam bukunya “Think Like a Freak”, kalimat pendek yang paling jarang dipakai orang adalah “Saya Tidak Tahu”. Setiap orang dewasa akan menipu, mengarang, mengira-ira, menebak dengan seolah olah tahu, ketika ditanya sebuah pertanyaan yang tidak diketahuinya jawabnya. 

Coba tanyakan pada orang “Bagaimana menurut anda pemilu nanti?” “Apa kelebihan dan kekurangan Pak Jokowi?” Apakah harga2 barang akan naik mulai Juni ini? Mengapa ini terjadi? Sebenarnya ada atau tidak "Big Bang" itu? Menurut anda, "hantu" itu ada atau tidak? Nah, anda akan mendapatkan jawaban ber macam2, dari orang2, yang sebenarnya ngawur saja, karena kita malu mengakui dan berkata, “Saya Tidak Tahu.”

Sebenarnya justru “Saya Tidak Tahu” adalah sebuah awal yang paling penting. Ketika kita menyadari “Tidak Tahu”, ada sebuah pemahaman bahwa kita “Perlu Tahu”, perlu belajar, perlu lebih pandai lagi, dan perlu mencari jawaban yang lebih benar.

Sejak kecil di sekolah, kita di olok2 dan disalahkan oleh guru, dan dipermalukan ketika bilang “Saya Tidak Tahu.” Dan sejak itu kita menganggap ketidak tahuan sebagai sebuah dosa, sebuah tabu, sebuah hal yang memalukan. Dan kita enggan mengakui ketidak tahuan kita dan menyelimutinya dengan jawaban2 yang tidak pasti. Ini menghambat pembelajaran kita. Ini menghambat kemajuan kita.

Ketika dosen merasa sudah pandai mengajar, dia berhenti memperbaiki diri. Ketika pemimpin merasa dia paling tahu dan benar, dia akan keras kepala menjalankan keputusan yang salah. Ketika designer merasa designnya terbaik, segalanya telah dipahami, dia akan berhenti disana. Ketika pebisnis merasa tidak perlu lagi membaca karena semua telah mengerti semua, dia berhenti memperbaiki diri.

Pemberlajaran terjadi ketika kita menyadari kekurangan kita, kita tidak cukup tahu, dan bersedia dengan kerendahan hati, belajar dan memperbaiki diri. 

Setiap orang memiliki filternya sendiri sendiri.

Ketika ada 100 orang mendengarkan sebuah seminar, maka ada 100 pemikiran yang berbeda yang masuk kedalam otak mereka, walaupun pembicara, dan materi didepan, sama.

Ada yang mengatakan: ”Materi yang bagus, pulang segera aku implementasikan dalam bisnisku.” Sambil mencoret2 di kertas dan memikirkan bagaimana mengaplikasikannya besok.

Ada yang berpikir: “Bagus juga ya, menarik sekali paparannya.” Tanpa ada itikad melakukan apa2, dan menganggap semuanya sebuah pengetahuan belaka.

Ada juga yang berpikir: ”Materi kuno, sudah dengar berulang kali, gila pembicara ini, materinya jelek begini kok laku juga.” Sambil menyesal telah membayar mahal untuk ikut.

Ada lagi yang berpikir, “Sebenernya buat apa sih dengar seminar seperti ini, saking saja diperintahkan kantor untuk dengar.” Dan dia lalu menutup telinga, dan merasa lebih baik ber-BBM saja sambil mengawasi twitter dan instagramnya.

Setiap orang memiliki “filter”, didepan otak dan matanya. Setiap orang memiliki keingingan dan pemikiran sendiri sendiri. Seminar, buku, tulisan, video, filem, kuliah, kerja, diskusi, semuanya ketika masuk kedalam otak kita, difilter dulu oleh sudut pandang, kebiasaan, dan keyakinan kita.

Tidak ada hal yang absolut, tidak ada “kenyataan”, yang ada hanyalah sudut pandang masing2 terhadap apa yang diyakini dan dianggap benar. Dan kita semua masing2 bertindak dan berprilaku terhadap ilusi yang kita anggap adalah sebuah kenyataan itu.

6 Value-Drive yang ada pada setiap manusia

Salah satu teori Personality yang cukup populer dan menarik, ditulis oleh Eduard Spranger pada bukunya Types of Men, tahun 1914

Secara umum Spranger membagi 6 persoanality manusia. Tentunya bisa saja seseorang memiliki beberapa personality.

Theoritical: Teoritis, orang yang suka akan ilmu pengetahuan, dan pencarian kebenaran dari kehidupan.

Ulitarian: Ekonomis, orang yang menginginkan hasil terbanyak, dari apa yang dimiliki dan dikerjakannya. Optimum, maksimum.

Aeshetic: Keindahan, orang yang menyukai keindahan: bentuk, warna, harmonisasi, dan makna kehidupan.

Social: Sosial, orang yang memperhatikan orang lain, dan menyukai dan mampu konek dengan orang lain dalam networknya.

Individualistic: Egois, orang yang mementingkan diri sendiri, menganggap dirinya yang terpenting terbaik dalam hidup ini.

Traditional: Religius, spiritualis, orang yang mementingkan makna terdalam yang ada pada jiwa kita.

Pilihan dan tindakan setiap orang selalu di-drive oleh satu atau dua atau tiga dari value dasar ini.

Memahami 6 value-drive ini akan memudahkan kita memahami orang lain, berkomunikasi dan mem-persuasi mereka

Universitas Kehidupan

“Universitas Kehidupan” ini kan matakuliahnya beragam: Memahami kegagalan dan penghianatan sahabat; Mengalahkan ego pribadi; Berpacu dengan waktu; Bermimpi tinggi tapi harus tetap menginjak bumi; Mencintai pekerjaan yang menjemukan; Mengayomi anak buah yang tidak tahu diri; Tetap tersenyum didepan klien yang super nyebelin; Menyelesaikan banyak tugas sekaligus dalam kurun waktu yang mustahil; Sabar menghadapi pimpinan yang tidak rasional, dan seterusnya. 

Hidup ini seperti......................

Kalau ditanya "Hidup ini seperti......................" apa versi jawaban anda?

**
Hidup ini seperti....... Sungai yang mengalir, melewati batu padas, menyeret limbah dan kotoran, tersaring oleh pasir bebatuan, menukik pada curamnya tebing, terkadang tenang terkadang deras, dan semuanya menuju lautan.

Optimisme

Optimisme adalah landasan dari keberanian kita untuk berjuang terus dalam ketidak pastian

Broken Window Theory

Bila sebuah rumah yang tidak berpenghuni, ada jendelanya yang pecah, dan tidak segera diperbaiki, maka sebentar lagi akan ada maling masuk dan mencuri barangnya, kemudian akan ada orang lagi mengambil perabotnya, dan kemudian ada lagi yang akan mencuri jendela nya, dan kemudian kusen nya pun akan sekalian dicopot, dan seterusnya.

Sebaliknya bila jendela yang pecah itu segera diperbaiki, orang tid
ak akan berani mencuri karena menganggap bahwa rumah tersebut dijaga dan diawasi orang, dan rumah itu tetap akan dalam kondisi utuh untuk waktu yang lama.

Broken Window Theory adalah teori umum yang menggambarkan hal ini. Mulailah membenahi ketika kerusakan masih kecil.

Bilamana karyawan anda dikantor dibiarkan terlambat 10 menit dari waktu kerja yang seharusnya, maka besoknya ada lagi yang terlambat 20 menit, dan akhirnya semua akan serba terlambah sampai sejam sekalian dan produktifitas terganggu.

Korupsi kecil dibiarkan, menjadi lebih banyak, lebih besar, seperti wabah virus yang menyebar kemana mana, dan setiap kali menjadi semakin besar semakin parah.

Kebiasaan pribadi penundaan kerja, satu hal kita tunda dan biarkan, hal kedua ikut juga, akhirnya seluruh persoalan tertunda semuanya, dan menunda menjadi kebiasaan kita.

Mengatasi persoalan ketika masih belum membesar dan belum menjadi budaya perusahaan akan membuat kerja kita lebih produktip dan perusahaan lebih maju. Memperbaiki kekeliruan pribadi akan lebih mudah waktu persoalan itu masih kecil. 

pasta gigi, dan inovas

Pagi ini, ketika sedang sikat gigi, teringat cerita lama tentang odol – pasta gigi, dan inovasi.

Sebuah perusahaan pasta gigi menyuruh konsultan untuk mencari jalan membuat penjualan naik 10 persen.

Maka banyak riset dan pemikiran dilakukan oleh team perusahaan dan team konsultan.

Ditemukanlah sebuah cara yang nyeleneh - unik berbeda, untuk mencapai hasil yang diharapkan.

Hasilnya adalah: Lubang pada pasta gigi dibesarkan, sehingga orang yang memelotot pastagigi akan keluar sedikit berlebihan.

Konsumsi pasta gigi tanpa terasa naik dengan sangat signifikan. Penjualan naik 15 %, walaupun jumlah pemakainya tetap.

Tadi pagi saya teringat cerita ini ketika jengkel banyaknya kelebihan pasta gigi yang sering keluar ketika memakainya.

Inovasi adalah sebuah hasil kreativitas yang mengasikkan dan perlu dibina didalam setiap perusahaan dan individu.

Setiap orang memiliki kapasitas untuk berpikir kreatip dan mengaplikasikannya menjadi inovasi dalam bisnisnya.

Salam Inovasi. 

Thursday, May 29, 2014

Perubahan

Ada 2 tempat yang suka saya datangi kalau ke San Francisco. Yang satu adalah Barnes and Noble, jaringan toko buku paling perkasa, tempat yang sangat nikmat untuk ber jam jam mencari buku, dan Frys, toko superstore electronic yang jual notebook dan perangkat computer, TV dan electronics, gadgets, software, sampai buku komputer.

Kemarin saya ke Frys, yang besarnya kira2 lima kalinya Hypermart yangbesar di Indonesia, super luas, dan “apa saja ada”. Menyedihkan sekali. Banyak rak2 kosong, banyak barang2 yang tidak seharusnya dijual disana. Biasanya disini ramai, ada semangat besar orang2 me-lihat2 elektornik yang berderet deret, sekarang sepi sekali. Rasanya sedih, melihat mundurnya “superstore” yang semakin digerogoti cara baru orang belanja: Internet. 

Masih banyak harddisks, notebooks, projectors, TV besar, dan semua perangkat elektronik, tetapi terasa betapa sepinya sekarang, dan rasanya akan terus mundur dan mundur. Sementara beberapa toko elektronik besar juga sudah mengecil, atau tutup.

Borders adalah saingan Barnes and Noble, jaringan penjual buku yang super raksasa, pada 2011 telah menutup gerai2nya. Kini Barnes and Noble pun terasa menyepi. Tidak sesemarak dulu. Padahal toko buku disini buka jam 9 pagi hingga 11 malam, setiap hari. Tempat nikmat berbelanja buku dengan tenang.

Barnes and Noble di Emeryville – San Francisco, kini sepotong dari tokonya di tutup, dipakai untuk toko lain, mengecil sedikit. Isinya pun terasa berkurang, banyak rak “sale-bargain” nya. Dan kasir yang biasanya ada 8 orang hanya satu yang buka. Sementara Starbucks yang selalu ada didalam toko buku ini, juga tidak seramai biasanya.

Dunia internet telah mulai memakan kurban2 bisnis tradisional. Amazon buka distribution center didekat San Francisco, kita semakin terbiasa belanja di Internet. Dunia berubah, jaman berubah. Saya termasuk pecinta Amazon, tapi sering juga saya ingin belanja di “toko” buku dan menikmati membuka2 buku dan memilih-milih didepan ribuan buku2 menarik. 

Ya, inilah dunia, seperti pasar basah di Indonesia telah digantikan Indomart, Alfamart dan gerai2 modern outlets lainnya, terjadi juga pergeseran bisnis di manapun didunia ini. Bagi yang tidak berinovasi, tidak berubah mengikuti jaman, akan pelan2 ditinggal jaman, mundur, mengecil, atau mati.

Selamat datang Perubahan, Salam Inovasi.

Monday, May 12, 2014

a Journey

Dalam setiap perjalanan sukses seseorang, selalu ada “sepenggal” jalan berlubang lubang berbatuan dan melelahkan. Kadang2 penggalan jalan ini terlalu panjang dan melelahkan.

Bagaimana kita menghadapi kesulitan yang berkepanjangan menjadi tolok ukur penjangkauan sukses kita. Kejenuhan, kebosanan, dan kelelahan kadang membuat kita ingin mengaku kalah saja dan menyerah.

“Resilience” atau “ketabahan” kita dalam menghadapi semua ini menjadi hal penting dalam mencapai tujuan perjalanan kita. Diane L. Coutu menjabarkan di Harvard Business Review tentang 3 kunci resilence. Tentang orang2 yang berhasil melewati rintangan2 panjang kesulitannya.

Pertama adalah kesadaran kita untuk “menerima kenyataan” yang terjadi, sebagai sebuah kenyataan. Optimisme adalah baik, tetapi tetap kita harus sadar dan tidak dibutakan oleh selimut optimisme yang palsu. Kita harus mau menerima keadaan yang ada.

Kedua kita butuh “menemukan arti” dalam perjalanan kepahitan ini. Menemukan sebuah makna akan membuat kita tegar pada nilai2 yang kita yakini, pada core value kita sebagai perusahaan atau manusia yang punya keyakinan. Hal ini penting dalam mengarungi perjalanan sepenggal kepahitan panjang ini.

Ketiga adalah “kreativitas”, kemampuan kita melakukan apa yang dapat kita lakukan dengan apa saja yang masih ada pada kita. Karena pada titik tekanan terberat, sebenarnya otak kita mampu menemukan “solusi sementara” dan bertahan dulu disana. Keterdesakan biasanya memberikan solusi solusi baru yang memang diluar kebiasaan kita.

Setiap individu sukses pernah, akan, atau sedang mengalami bagian yang pahit dari perjalanan suksesnya. Yang bisa kita lakukan hanyalah melakukan yang terbaik dengan ketabahan yang cukup untuk menyelesaikan penggalan perjalanan ini. Suatu saat, kita akan juga jalan pada jalan kesuksesan kita. Selamat berjuang.

Monday, April 28, 2014

How do you increase your Luck Factor?

Bagaimana mempertinggi faktor keberuntungan anda? 

Sering kita merasa kurang beruntung, sementara melihat orang lain mempunyai keberuntungan yang lebih. Ada penelitian yang menunjukkan ternyata orang yang beruntung punya beberapa prilaku dan sikap hidup yang berbeda. Nah, inilah beberapa strategi yang dapat membuat anda menjadi lebih beruntung. 

10 hal yang dapat dilakukan untuk mempertinggi keberuntungan anda:

1. Maksimalkan kesempatan anda. Dalam setiap kesempatan, cobalah berpikir hal apa yang bisa saya petik untuk kemajuan saya? Apa yang bisa saya pelajari dan manfaatkan? Selalu.
2. Gunakan intusisi anda untuk melihat dengan lebih jernih apa yang anda pilih.
3. Selalu berharap akan ada keberuntungan yang datang, dan selalu bersyukur.
4. Rubahlah kesialan anda menjadi kesempatan. Bila pesawat terbang anda ditunda 3 jam, gunakan untuk membaca hal berguna, berpikir tentang bisnis dengan tenang, atau mempersiapan rencana kerja.
5. Optimisme. Selalu bersikap optimis terhadap kehidupan ini.
6. Bersiaplah setiap saat. Selalu ada kesempatan baru yang datang, dan sukses adalah persiapan yang bertemu dengan kesempatan. Jangan hanya terlalu fokus pada rutinitas anda saja.
7. Berpikiran terbuka, bersedia mempertimbangkan hal hal yang berbeda dengan pendapat anda.
8. Selalu punya rasa keingintahuan, dan mau untuk menerima hal baru dan memahaminya.
9. Bernetwork dengan orang2 yang bukan dari lingkaran yang sama, teman2 yang berbeda akan menciptakan kesempatan dan cara berpikir yang baru.
10. Selalu lakukan sesuatu yang baru. Berani mengambil resiko dalam batas2nya, dan segeralah bertindak, bertindak, dan bertindak.

Setiap orang mempunyai keberuntungannya masing2, dan sepuluh hal diatas dapat memaksimalkan keberuntungan kita. Sukses akan menjadi lebih mudah bila keberuntungan berada dipihak kita. Salam sukses selalu, semoga keberuntungan anda bertambah !

membuka penutup hati

Ada sekelompok orang yang pergi berdarmawisata. Mereka naik bis dan melewati jalan2 pegunungan yang sangat indah: ada danau, ada sungai, ada burung2, ada bunga, ada sapi dan sang penggembala, ada hamparan hijaunya rumput, ada jalan raya dijepit kuningnya padi dan lebatnya kebun tebu, dan ada kupu kupu yang berterbangan. Pelangi juga sedang tersenyum diatas sana. Sayangnya bis itu tertutup semua jendelanya dengan korden kain sehingga gelap, sehingga apapun tidak terlihat, kecuali sumpeknya bis dan orang2 yang menggerutu menunggu sampainya ke tujuan. Semua orang mengharap bisa sampai tempat tujuan secepatnya, supaya bisa menikmati keindahan pemandangan disana. Mereka tidak tahu bahwa hanya dengan membuka kain gorden, mereka bisa menikmati keindahan yang sudah ada sekarang.

**

Kita tertawa melihat ketololan orang pada parabel diatas, sementara kitapun sering lupa membuka kain korden bis kehidupan kita. Otak kita hanya tertuju pada tujuan nanti waktu naik pangkat, dapat uang bonus besar untuk bisa keluar negeri, atau suksesnya proyek besar yang mendatangkan laba besar, dan tidak mau membuka mata hati kita dan menikmati hari2 kerja yang sibuk, satpam kantor yang bogang dan lucu, kerja lembur yang dibarengi makan goreng2, senyum anak ketika weekend sambil makan kembang gula murah, cicak dirumah yang sedang berkejaran dengan betinanya, ataupun tanaman dibelakang rumah yang sudah meranggas lebat disirami hujan.

Hidup sering dianggap sebagai sebuah pengejaran pada tujuan, penantian sukses, seperti: menunggu lulus sarjana, menunggu naik pangkat jadi manajer, menunggu kesempatan keluar negeri, menunggu bisa beli rumah besar atau mobil mewah. Kita lupa bahwa perjalanan sederhana kita, seperti kemacatan kota, teriknya matahari, kehujanan diatas sepeda motor tua, lucunya filem kartun di TV, nyanyian teman yang sumbang, dan kopi tubruk yang pekat ini, semuanya memiliki keindahan dan kenikmatan tersendiri yang seharusnya mampu kita nikmati dan kita syukuri. Selamat membuka penutup hati.

Empat Cara Tim Penjualan Terbaik Mengalahkan Pasar

(Harvard Business Review Blog Team: Daniel Birke , David Sprengel , Jochen Ulrich dan Michael Viertler)

Pelanggan saat ini secara rata2 memakai 6 channels dalam melakukan pembelian. Dari hasil penelitian pada 73 perusahaan B2B, 25 persen perusahaan terbaik menghasilkan penjualan 2x lebih besar dap 25 persen terendah. Hasil riset ada 4 kunci yang dilakukan perusahaan2 terbaik itu:

1 . Mereka memakai ROI Penjualan yang berbeda.
Penyesuaian terhadap metrik yang dipakai untuk mengukur kinerja sangat diperlukan. Misalkan: Metrik Beaya Sales vs Volume Penjualan digantikan dengan Beaya Sales berbanding Gross Margin. Persentasi beaya harus disesuaikan perhitungannya terhadap channel yang berbeda.

2 . Perusahaan terbaik mengurangi beaya pengeluaran secara keseluruhan. Berani meng-investkan beaya pada teknologi dan metode2 baru dalam melakukan teknik penjualannya. Efisiensi diperhatikan dan diutamakan dan diukur dengan baik. Pelatihan pada orang orang lintas devisi untuk mendukung penjualan akan bermanfaat. Kwalitas lebih diutamakan daripada kwantitas sales. Tidak terlalu banyak bermain diskon langsung.

3 . Perusahaan penjualan yang sukses mengurangi pekerjaan yang tidak langsung membawa dampak penjulanan kepada para salesnya. Para sales di fokuskan waktunya untuk bekerja menjual. Kegiatan bernilai rendah, seperti penanganan keluhan atau kegiatan administratip lainnya dikurangi sebanyak mungkin. Support pada sistem pendukung penjualan dikuatkan dan diberikan secara maksimal. Persentasi jumlah sales perusahaan sales terbaik dengan yang kurang baik, sama, tetapi jumlah sales support nya lebih banyak.

4. Perusahaan sukses memakai sebanyak mungkin channel yang ada, dan memanfaatkan setiap peluang yang ada. Model satu channel merugikan penjualan secara keseluruhan. Pergunakan sebanyak mungkin channel agen outsourcing, toko ritel, pihak ketiga, distributor, pedagang besar, dan channel elektronik, secara bersamaan. Pemanfaatkan secara maksimal semua channel menghasilkan penjualan lebih baik.

Memang mengubah sistem penjualan sangat rawan, tetapi tindakan yang lebih berani diperlukan untuk memperbaiki kinerja perusahaan yang berorientasi pada sales.

*Disederhanakan dan disadur dari artikel HBR.

Sunday, April 20, 2014

Kiat Miliarder Dunia Membangun Kekayaan

JAKARTA, KOMPAS.com - Selalu menarik menilik kehidupan orang-orang terkaya di dunia, termasuk kisah sukses mereka meraih kekayaan. Salah satunya adalah dengan menyimak berbagai kiat dalam meraih kekayaan mereka.
Pertama, jagalah reputasi anda. Investor kawakan Warren Buffet menyatakan dirinya butuh 20 tahun untuk membangun reputasi dan hanya 5 menit untuk menghancurkannya. "Jika anda memikirkannya, anda akan berbuat sesuatu dengan berbeda," kata Buffet.
Setiap orang memiliki reputasi untuk melindungi bisnis dan kehidupan pribadinya. Reputasi Anda sangat berharga layaknya emas. Orang lain akan memilih berbisnis dengan anda atau tidak berdasarkan reputasi anda.
Kedua, kehidupan adalah sekolah yang lebih baik dibandingkan universitas manapun. Banyak mahasiswa berpikir kehidupan sebenarnya seperti sekolah. Namun, tidak selamanya seperti itu. Untuk membangun kekayaan, Anda harus lebih proaktif, agresif, dan dapat memulai segala sesuatunya sendiri.
Beberapa atasan mungkin akan menyulitkan Anda. Namun bila mereka menekan Anda untuk dapat bekerja dengan baik, hal itu karena mereka juga mendapat tekanan yang sama dari atasan mereka.
Ketiga, tetap lanjutkan pekerjaan Anda ketika situasi sulit. Paul Allen, yang mendirikan Microsoft bersama Bill Gates, mengatakan, "Kami pernah mengalami masa-masa sulit, tapi kami bertahan."
Banyak orang berpikir kehidupan miliarder sangatlah mudah, dengan uang langsung mengalir. Akan tetapi, mereka juga mengalami masa sulit. Janganlah menolak untuk mengerjakan tugas-tugas yang penting. Bisnis pun pasti mengalami masa sulit.
Keempat, ikuti keinginan anda. Pendiri Virgin Brand Richard Branson mengungkapkan dirinya sebenarnya ingin menjadi editor atau jurnalis. "Saya tidak terlalu tertarik menjadi wirausahawan, tapi kemudian saya berpikir saya ingin menjadi wirausahawan untuk tetap menjalankan majalah saya."
Membangun kekayaan adalah mengikuti keinginan anda. Ketika anda mencintai apa yang anda lakukan, niscaya anda akan sukses. Para miliarder bekerja dalam jam kerja yang sangat panjang. Bahkan banyak di antara mereka diketahui bekerja 7 hari dalam seminggu. Carilah ketertarikan anda untuk membangun kekayaan.
Kelima, selain mengharapkan keuntungan, jangan lupakan kerugian. Mendiang Steve Jobs, Pendiri Apple dan CEO Pixar Animation Studios, mengungkapkan, "Sepertinya saya adalah satu-satunya orang yang kehilangan seperempat miliar dollar AS dalam setahun."
Ketika Anda membangun kekayaan, Anda harus menerima segala macam risiko. Namun, anda harus sadar dalam mengambil risiko berarti tak selamanya anda akan sukses. Para pembangun kekayaan yang sukses membuka diri untuk risiko. Mereka sadar betul dapat menghasilkan banyak uang, tapi banyak juga risiko yang harus mereka hadapi. (21/04/2014)

Thursday, April 10, 2014

Selalu ada harga yang harus dibayar untuk sebuah hasil

Sukses tidak datang dengan begitu saja. Bila kita ingin pandai harus menghabiskan banyak waktu belajar. Bila ingin sehat harus olah raga. Bila ingin kaya harus kerja keras dan kerja cerdas. Yang terpenting bila kita mampu menyukai bagian dari apa yang harus dibaya itu, kita tidak akan merasa susah sengsara. Bila kita tidak bisa memilih apa yang kita cintai, maka kita masih bisa berusaha mencintai apa yang terpaksa ada didepan kita itu.

Hari Senin, Mari kita mulai lagi

Begitu banyak orang sukses, begitu banyak orang hebat. Kalaiu kita amati dengan lebih jeli dan dalam, kita akan tahu bahwa hampir semua dari mereka bekerja gila-gila-an keras nya. Memang benar bahwa kita harus bekerja dengan cerdas juga, memang benar harus ada faktor keberuntungannya, tetapi tetaplah kerja keras dalam passion yang tinggi adalah syarat mutlak untuk sukses.

When something is too good to be true, it is usually not true. Ketika sebuah penawaran itu terlalu enak terlalu bagus untuk dipilih, biasanya itu tipuan. "Jangan memilih jalan pintas, nanti kena tabrak truk", kata orang. Semua jalan sukses adalah jalan panjang berliku yang peuh keringat dan airmata. Dan sering membutuhkan waktu lebih lama untuk mencapai sukses sukes kita.

Senin selalu merupakan sebuah tanda, untuk kita memulai lagi sebuah minggu yang masih baru. Embrio hari adalah pagi yang segar, yang masih saja mengingatkan kita untuk mau bangun, bekerja, dan berjuang lagi. Betapapun penatnya badan kita, betapapun lelahnya jiwa kita. Mari kita mulai lagi. Karena sebenarnya keajaiban lebih menyukai orang orang yang tidak pernah lelah mengejar mimpinya.

Rekening Positif

“Mengapa kadang kita sangat mudah memaafkan si A, dan selalu membelanya bila ada yang mengkritik. Sebaliknya kita mudah sekali marah pada si B hanya karena kesalahan yang kecil saja, dan selalu memandang dari sisi negatipnya?”

Setiap orang, didalam hatinya, memiliki rekening emosi atas nama teman, dan semua orang yang dikenalnya. Ketika si A berbuat baik pada saya, saya catat nilai positip pada rekeningnya. Ketika si A berbuat baik pada anak buahnya, saya melihat dan mencatat lagi pada rekeningnya. Perbuatan baik berkali kali, baik kepada saya ataupun pada orang lain yang saya tahu, membuat rekening positipnya menumpuk. Sehingga suatu saat dia lepas janji pada saya, maka saya anggap dia lalai tanpa sengaja dan langsung saya maafkan, karena dia punya banyak sekali tabungan positip pada rekeningnya.

Sebaliknya, orang yang anda anggap egois, sering berkelakuan buruk pada anda, ataupun pada orang lain, anda catat nilai negatip pada rekeningnya. Ketika dia memaki pembantunya, memukul anjingnya, anda catat karakter orang ini dengan nilai negatip terus. Sehingga walaupun dia sudah berbuat sedikit kebaikan pada anda, tetap saja anda tidak menyukainya, karena negatipnya jauh melebihi positipnya.

Kalau anda dicatat selalu positip pada orang sekeliling anda, maka jalan anda adalah jalan nikmat yang berbentang rumput hijau. Karena apapun yang anda lakukan akan lebih dinilai secara positip oleh orang lain. Sebaliknya kalau anda dicatat berrekening negatip dimana mana, jalan anda adalah jalan penuh kerikil tajam dan pecahan kaca, yang harus anda lalui dengan telanjang kaki. Sedikit salah saja, bisa jadi membuat anda luka dan berdarah darah.

Contoh sederhana kehidupan adalah ketika orang yang dianggap baik berkata sinis, katanya lucu, kalau yang “mbencekno” berkata sinis, dibilang memang orang jahat sesat. Itulah manfaatnya rekening emosi yang positip pada banyak orang.

Dengan rekening positip yang banyak, anda akan ditolong orang saat kesusahan, dibantu saat berbisnis, dibeli walau harga agak mahal, direferensikan ke mana mana.

Maka, marilah kita berbuat baik, menolong orang, dan berprilaku yang menghasilkan rekening emosi positip pada orang2 disekeliling kita, karena hal itu akan membawa kemudahan luar biasa dalam kita mencapai mimpi dan kesuksesan kita.

There is nothing to writing. All you do is sit down at a typewriter and bleed. ~Ernest Hemingway

Didalam sebuah scene filem “Hemingway and Gellhorn”, Gellhorn ditegur oleh Hemingway mengapa lama tidak menulis. Gellhorn mengatakan tidak ada inspirasi yang tepat dan telah mencoba tidak bisa juga keluar idea atau tulisan yang baik, dan bertanya pada Hemingway sebenarnya apa sih rahasianya untuk menulis yang baik itu.

Hemingway yang ketika itu mengetik dipagi hari dengan marah berteriak: “Tidak ada rahasia apa apa untuk menulis. Yang harus kau lakukan hanyalah dulu didepan mesin tik, dan ketiklah terus sampai jarimu berdarah darah.” (There is nothing to writing. All you do is sit down at a typewriter and bleed.)

Kita sering kagum akan seorang penulis, seorang pembalap sepeda motor, seorang jagoan badminton, seorang penari yang hebat, seorang pemain piano ulung, seorang penyanyi hebat, ataupun seorang pebinsis sukses. Kita selalu merasa ada rahasia dibalik keberhasilannya.

Tanyakan pada mereka apa rahasianya? Selalu hanya satu kata yang keluar: latihan. Lakukan terus menerus, gagallah berkali kali, lakukan lagi, gagal lagi, luka, berdarah darah, dan lakukan lagi. Lewat 10.000 jam latihan yang bear, akan menjadi baik, dan lakukan lagi, gagal lagi, lakukan lagi, gagal lagi, lakukan lagi.

Tentu faktor bakat, dan inspirasi, dan kesempatan, dan faktor penunjang lain sangatlah penting dan berguna. Tetapi pada akhirnya, melakukan, berlatih, mengerjakan berulang ulang, tanpa kenal lelah, dan bangkit kembali setiap kali kita jatuh, adalah kunci kita untuk menjadi sukses dan hebat. Mengulang Hemingway, "Duduklah didepan mesin ketik, dan ketiklah terus sampai jarimu berdarah darah."

Waktu

“Maaf saya tidak punya waktu.” adalah sebuah penolakan halus terhadap penawaran atau permintaan anda, karena tidak cukup “berharga” untuk waktu orang tersebut. Kita menjadi “pemilih” karena “permintaan” akan waktu kita yang melimpah sedangkan “persediaan” terbatas. 

Waktu adalah keadilan sejati, tidak peduli anda kaya miskin, sakit sehat, gemuk kurus, sibuk nganggur, gila waras, sukses gagal, semua orang hanya memiliki 24x7, tanpa kompromi. Dan setiap orang harus belajar mendisiplinkan diri untuk menjadi "pemilih" dalam menggunakan waktunya yang terbatas ini.

Senada dengan itu kita juga di bombardir dengan begitu banyak iklan dan berita, sehingga berita yang "WOW" saja yang mampir dibenak kita dan memikat perhatian kita. Itu sebabnya semua iklan dibuat "mencengangkan" dan unik. Dan itu pula sebabnya inovasi jadi penting dalam berbinis.

Bekerja itu sebenarnya untuk diri kita sendiri.

Dalam sebuah seminar seorang peserta bertanya: “Pak, sebenarnya buat apa saya bekerja extra keras, sedangkan teman2 lain yang malas itu gajihnya toh sama saja.” Jawab saya, “ Karena sebenarnya anda bekerja itu ujungnya adalah untuk diri anda sendiri.”

Banyak sekali orang malas bekerja, karena imbalan yang kurang, karena toh gajihnya sama saja. Tidak ada penghargaan. Kalau salah dimahari ditegur tetapi kalau sukses tidak ada apa2, bahkan sering kerjanya diakui oleh teman atau atasannya.

Coba bayangkan dua skenario: Satu. Kalau anda bekerja asal2an, makan gajih buta, atau seperti sejawat anda yang malas, mungkinkah anda akan naik pangkat dengan cepat dan dapat banyak penghargaan? Dua. Kalau anda bekerja extra keras walau gajihnya sama. Maka ada 2 kemungkinan, anda naik pangkat naik gajih, atau ada perusahaan lain yang akan menaikpangkatkan anda dan menaik gajihkan anda.

Kerja ini sebenarnya adalah untuk diri kita sendiri. Sementara ini memang ini menghasilkan keuntungan untuk perusahaan kita, kalau perusahaan tidak menghargai kita. Tapi pada akhirnya, yang menjadi ahli, yang berkompetensi, yang akan sukses, anda juga akhirnya.

Kalau toh waktu yang anda pakai di perusahaan adalah sama, mengapa tidak anda pakai dengan melakukan yang sebaik baiknya yang anda bisa. Berapapun gajih anda, betapapun tidak adilnya atasan anda, bagaimanapun cuweknya perusahaan anda terhadap anda.

Suatu saat, akan datang waktunya, keajaiban muncul, rejeki mengalir, dan membawa anda pada kelayakan anda yang memang berhak anda nikmati, karena anda telah bekerja yang sebaik baiknya yang anda bisa. 

Perubahan/Pergeseran Jaman

Kemarin ketika sedang menikmati makan disebuah resto saya melihat sepasang suami istri yang cantik dan tampan, tapi (maaf) anaknya "jelek" sekali.

Ada teman yang bilang, dijaman akan datang, hanya ada 2 type wanita, yang cantik, dan yang enggan operasi plastik. Karena yang kaya semua operasi plastik, yang miskin juga, karena operasi sudah semakin murah, dan bagus. Tinggal yang enggan saja. Tetapi dijaman yang lebih depan lagi, semua akan operasi plastik.

Di Korea semua wanita sudah menganggap operasi plastik sebagai sebuah hal yang lumrah, umum, dan dipahami dan di setujui masyarakat. Ibu atau nenek sang anak sering menghadiahkan "operasi plastik" sebagai hadiah sweet seventeen nya.

Dijaman dulu, ada orang yang menganggap memakai make up itu memakai topeng dan palsu, yang benar wanita harus tanpa make up. Sekarang semua orang menganggap make up adalah kewajaran.

Bahkan dijaman lebih dulu lagi, hanya pelacur dan aktor yang berlipstik. Memakai lipstik didepan umum adalah sebuah larangan. Sampai di tahun 1700 an di Inggris wanita yang memakai lipstik sebelum menikah dianggap taboo dan bisa dibatalkan perkawinannya. Baru ditahun 1884 lah lipstik diproduksi dan dijual.

Mungkin suatu saat kita akan melihat balik jaman ini yang baru mulai menerima orang2 yang operasi plastik, sebagai sesuatu yang lucu dan sangat kolot kuno bodoh, seperti kita sekarang menganalisa tentang jaman tanpa lipstik itu.

Mungkin dijaman baru nanti, umur manusia sudah bisa 150 tahun, operasi plastik seperti orang make up, robot jadi pelayan, perjalanan luar angkasa jadi pilihan tour akhir tahun, dan manusia akan tertawa melihat jaman 2014 ini yang serba kolot, bodoh, dan tidak masuk akal. Otak dan cara berpikir kita yang berubah, karena jaman berubah. Selamat menikmati perubahan.

Apakah kepemimpinan Anda menghasilkan produktivitas yang optimal?

Produktivitas bukan dihasilkan dari jumlah jam kerja, atau seberapa keras kita meneyelesaikan tugas – tugas kita semua.

Produktivitas dihasilkan dari kemampuan pemimpin memfokuskan energi pada kerja yang benar – benar kritikal dan memberikan hasil maksimum dengan upaya minimal. Produktivitas dihasilkan dari penyerhanaan kebiasaan keseharian kita menjadi sebuah kekuatan yang hebat.

Materi Seminar ini diambil dari riset – riset mutakhir yang telah terbukti nyata, untuk membuat para Eksekutif, Supervisor, Manager dan Pemilik Bisnis menjadi lebih produktif dalam memimpin. Memberikan metode untuk memperhebat kinerjanya dalam mengatur diri sendiri, orang lain, dan terget hasil kerja yang paling optimal.