Monday, June 24, 2013

Growth Mindset: Goals, Response, Effort, Strategies

Ketika kecil, guru Einstein mengatakan bahwa kemampuan akademisnya dibawah normal. Leo Tolstoy dianggap tidak mau dan tidak mampu belajar, bahkan kemudian drop out dari universitas. Beethoven dianggap gurunya tidak akan bisa menjadi composer. Walt Disney dianggap kekurangan imaginasi. Charles Jordan dituduh tidak punya talenta. Churchill tidak naik kelas, dan mempunyai ranking terendah. Lalu bagaimana mereka bisa menjadi hebat?

Carol Dweck menghasilkan riset menarik tentang Growth Mindset, orang2 yang menjadi berkembang hebat dalam kehidupannya karena memiliki pola pikir yang berkembang. Group lain, Fixed Mindset adalah orang2 yang berhenti berkembang karena menganggap semuanya sudah terbentuk dari lahir dan tidak bisa diubah lagi. Ada 4 hal yang dapat dipakai ukuran.

Goals, Tujuan hidup: Orang Fixed Mindset menganggap "Performance" adalah segalanya. Pengukuran akan potensi, dan anggapan bahwa kegagalan terjadi karena kurang pandai. Orang Growth Mindset menganggap "Pembelajaran" yang terpenting. Kemampuan adalah perjalanan. Kegagalan bukan segalanya, hanya berarti bahwa sekarang kita belum mampu mencapainya.

Response, Bagaimana kita bereaksi: Pada Fixed Mindset kegagalan menciptakan rasa rendah diri, pesimisme, dan hal ini dianggap permanen. Pada Growth Mindset kegagalan dapat diatasi dengan cara kerja baru yang beda. Setiap bekerja lebih keras akan lebih mampu sukses, dan kegagalan hanya karena "saat ini" kita belum cukup mampu dan akan bisa lain kali, dengan belajar lagi.

Effort, Upaya: Fixed Mindset menganggap effort tidak penting, yang perlu adalah IQ, sebaliknya Orang Growth Mindset menganggap upaya adalah segalanya dalam kesuksesan. Ketika ditanya bahwa Intelegensia itu terdiri dari berapa bagian Upaya, dan berapa bagian Talenta? Orang Fixed Mind Set bilang 65% Talenta dan 35% Upaya, yang terbalik dengan orang Growth Mindset, bilang 65% Upaya, dan 35% Talenta.

Strategies, Pola kerja: Orang Fixed Mindset kalau menghadapi kesulitan mulai melepaskan diri, tidak meu terlibat lagi, menghindar dari pekerjaan itu dan bahkan menyerah. Sebaliknya orang2 Growth Mindset malah lebih tertantang dan semakin kerja keras mencari solusinya. Semakin dalam terlibat dan semakin masuk bekerja lebih keras.

Anda kenal sahabat yang dulu dikampus jagoan sekolah, sekarang jadi orang gagal, dan sebaliknya yang dulu IQ biasa2 saja, sekarang berkembang dengan hebat. Karena pemikiran Growth Mindset selalu berkembang seperti tunas yang tumbuh dan menjadi pohon besar.

Setiap orang bisa saja dalam hal tertentu memiliki Fixed Mindset, dalam hal lain memiliki Growth Mindset. Growth Mindset selalu dapat dibentuk dan diarahkan pada setiap orang yang mau berubah. Kuncinya pada bagaimana kita menangani keempat hal diatas dalam kehidupan kita. Bagaimana sudut pandang dan cara kerja kita sehari hari dalam keempat hal itu.

Ketika kita memuji anak buah atau anak kita, upayakan selalu memuji tentang Effort dan bukan tentang IQ. Selalu memuji upaya yang bisa diperbaiki dan bukan hal2 yang tidak dapat dirubah seperti: kecantikan, kepandaian, bakat, ataupun IQ. Fokus harus selalu pada upaya dan bukan pada IQ. Fokus pada proses dan bukan hanya pada hasil saja.

Monday, June 17, 2013

Antara Anugerah dan Pilihan.

Jeff Bezos, pendiri dan Boss dari amazon.com, ketika masih kecil diajak kerumah neneknya. Dia melihat neneknya merokok tidak berhenti. Dihitungnya berapa banyak rokok yang dihisap neneknya, dan setelah berhitung didalam kepalanya dia berkata: " Nek, kalau nenek merokok seperti ini, maka sampai nenek meninggal nanti, akan kehilangan 9 tahun dari umur nenek." 

Jeff berharap neneknya memuji kemampuan berhitungnya.
Sang nenek menangis sedih dan berkata pelahan: " Jeff, suatu saat kamu akan mengerti, bahwa menjadi orang baik hati, lebih penting daripada menjadi orang yang pandai." "It's harder to be kind than to be clever."

35 tahun kemudian, Jeff menceritakan hal itu di Princeton University pada 2010, dan menjelaskan: " Saya ingin menjelaskan beda antara anugerah dan pilihan. Orang menjadi pandai adalah anugerah, hal itu mudah, karena anda tinggal menerimanya saja. Pilihan, sebaliknya, adalah hal yang sulit. Anda harus berupaya keras untuk melakukannya."

Menjadi orang yang rendah hati, mau menolong teman, bekerja lebih keras, berusaha terus menerus walau banyak halangan, adalah pilihan, dan tidak mudah untuk dikerjakan. Sebaliknya, IQ tinggi, super pandai, wajah tampan dan cantik, suara yang merdu, orang tua yang kaya, semuanya adalah anugerah. Hal2 yang mudah yang tidak perlu anda banggakan, karena sebenarnya anda tinggal menerima saja.

Dalam bisnis atau kerja anda, apa yang menjadi anugerah anda? Apa yang pilihan? Dan apakah anda sudah cukup rendah hati, baik hati, selalu belajar lagi, dan mau bekerja lebih keras. Pilihan tidak pernah mudah, anugerah mudah. Salam sukses untuk anda.

Wednesday, June 5, 2013

The Black Swan Theory

Beratus tahun kita percaya angsa itu putih, sampai suatu saat ketika terlihat ada satu ekor saja angsa berwarana hitam, maka keyakinan kita berubah, kita menjadi percaya ada angsa berwarna hitam. Titik ketika kita melihat angsa hitam, merubah persepsi kita akan keyakinan bahwa angsa itu hanya berwarna putih.

Efek ini terjadi dimana mana, kita tidak percaya akan ada krisis moneter, tiba2 terjadi sesuatu dan sekarang kita berubah pandangannya. 911 di New York merubah keyakinan kita akan "aman"nya sebuah gedung dan kota. Gangnam style ditonton semilyar orang dan menghasilkan 8 juta USD untuk Psy hanya dari iklan youtube saja, ini merubah persepsi kita akan kekuatan sebuah youtube.

Dalam kehidupan kita kebanyakan kita melewati kejadian2 yang berkemungkinan besar memang akan terjadi. Kadang2 saja ada kejadian yang kemungkinannya kecil untuk terjadi, bahkan terpikir tidak mungkin, tetapi terjadi juga. Nah itulah "Blackswan".

Seekor kalkun dipelihara sejak kecil oleh sebuah keluarga, dalam pikirannya: kalkun ini sangat percaya akan kasih sayang dan perhatian keluarga ini yang setiap hari mencintainya dan memberi makan. Sehari sebelum thanksgiving, kalkun ini diambil oleh tangan2 yang dipercayainya, dan dipenggal untuk santapan tradisi malam perayaan keluarga tersebut. Pengalaman panjang tidak menjamin keamanan kalkun.

Blackswan terjadi karena kita tidak mampu memprediksi masa depan kita, dimana informasi yang ada tidak berguna, dan kejadian itu tidak pernah terjadi sebelumnya. Membuat kita buta terhadap kemungkinan kecil yang bisa terjadi itu.

Penemuan benua Amerika, dimana sebenarnya Colombus mencari jalan ke India, adalah sebuah Blackswan. Colombus tidak punya informasi apa yang terjadi kalau dia terus berlayar kesatu arah saja, belum pernah ada yang tau soal benua baru itu, jadi yang terjadipun kejadian yang tidak terpikirkan.

Penemuan internet, facebook, twitter adalah Blackswan. Pecahnya Soviet, maraknya demokrasi di Indonesia, dan banyaknya peristiwa politik Indonesia yang juga masuk dalam katagori Blackswan.

Blackswan bisa negatip (911, kalkun, finansial krisis), bisa juga positip (penemuan benua Amerika, Psy dengan Gangnam). Dan tidak pernah dapat diprediksi sebelumnya. Sering Blackswan terjadi karena "randomness", dan bukan karena sistem atau pengalaman atau perencanaan.

Yang terpenting adalah, sikap kita menghadapi kehidupan, harus selalu siap2 menyediakan diri lebih sering berkemungkinan menemukan Positive Blackswan, dan siap2 menhadapi kemungkinan terjadinya Negative Blackswan.

Arti kebahagiaan

Arti kebahagiaan: Mana yang lebih membahagiakan: 1: Tidur di hotel bintang lima, nonton show, makan enak; atau 2: bekerja keras mati2an menolong korban bencana alam, tidur di tenda, makanan tidak bersih banyak lalat, tapi berhasil menyelamatkan orang dari reruntuhan gempa bumi.

"Kebahagiaan" sering dimaknai berbeda beda oleh setiap orang, tetapi kita paham ketika kita merasakannya. Ada kenyamanan, ada kenikmatan, ada perasaan damai, atau sebuah angin segar yang kebetulan datang tersenyum pada jiwa kita. Kebahagiaan dan kesuksesan tidak selalu datangnya berbarengan. Sukses punya cerita dan makna yang sering jauh lebih sulit di definisikan.

Ujung setiap pencarian kehidupan sebenarnya adalah kebahagiaan, dan pengejaran kesuksesanpun sebenarnya kearah kebahagiaan. Nah menurut Martin Seligman ada 3 bentuk kebahagiaan, yang mempunyai makna dan arti sedikit berbeda:

The Pleasant Life, Kehidupan yang nyaman, adalah kebahagiaan yang didapat karena kenikmatan kelima indera kita. Makan enak, baju bagus, ranjang yang enak, dengar symphony, pijat spa, nonton bioskop, hotel bintang lima, semua ini memberikan kenikmatan “indera” kita. Rumah bagus, mobil mewah, villa di bukit, dan seringnya keluar negeri untuk jalan2, adalah bagian dari kebahagiaan model ini.

The Good Life, Kehidupan yang baik, adalah kebahagiaan yang didapat karena hal2 yang kita kerjakan menyenangkan. Kerja yang kita sukai, membuat kita lupa waktu dan senang sekali dalam menyelesaikannya. Tugas selesai sesuai jadwal, dihormati para bawahan, dan dipuji atasan, dan semua selesai dengan sangat baik dan menyenangkan. Walau hidup tidak mewah dan jabatan bukan tinggi, tapi hidup membahagiakan.

The Meaningful Life, Kehidupan yang berarti, adalah kenikmatan karena kita mampu mengerjakan sesuatu yang lebih besar dari diri kita sendiri. Kita bisa menolong orang yang kena bencana, kita memandang puas pada murid kita yang jadi sukses, kita bangga dengan anak kita yang mampu menjadi “orang”, kita bangga dengan kesebelasan sepak bola kesukaan kita. Kita melihat orang yang kita cintai berbahagia, membuat kita menemukan arti dari perjalanan kehidupan ini.

Hal yang termudah untuk mendapatakan kebahagiaan ketika kita sedang "sedih" atau "sengsara" adalah dengan memakai The Pleasant Life: makan enak, beli baju mahal, berjalan jalan keluar negeri, beli mobil mewah, dan seterusnya. Tetapi ini tidak tahan lama, dan membuat kita “ketagihan” dengan tingkat kepuasan yang merendah setiap saat melakukannya lagi. Karena indera kita semakin bebal merasakan kenikmatannya.

Seorang sopir taksi bekerja keras delapan tahun tanpa mengenal lelah, sampai suatu saat mampu mengajak istri dan kedua orang tuanya naik haji, dan terbayarlah semua kelelahan itu dan kebahagiaannya mengalir terus sampai bertahun tahun kemudian.

Keseimbangan dalam memilih apa yang harus kita lakukan untuk menjadi bahagia, adalah kuncinya. Kita menikmatkan diri kita, tapi juga mencoba menikmati apa yang kita lakukan, dan mencari makna hidup dalam kehidupan kita. Tujuan akhir kehidupan adalah kebahagiaan, dari manapun datangnya bahagia itu. Apa yang telah anda lakukan untuk mendapatkan kebahagiaan anda? Salam bahagia.