Sunday, December 9, 2012

Untung vs Sial

Menjadi manusia yang lebih beruntung.

Richard Weisman melakukan percobaan pada 2 orang muda: yang satu mengaku selalu bagus keberuntungannya, yang satu selalu mengatakan dia sial. Kedua orang muda tersebut, pada hari yang berbeda, diminta ke sebuah warung kopi menunggu dia. Dari tempat jalannya memang “dipasangi” uang di jalan 50 dollar, dan di warung kopi itu ada seorang pengusaha sukses diminta duduk.

Pemuda yang selalu beruntung ternyata menemukan uang 50 dollar dilantai jalan menuju warung kopi dan ketika menunggu sempat kenal dengan pengusaha sukses yang duduk disana; sementara pemuda yang selalu sial ternyata jalan tidak menemukan uang tersebut dan tidak juga menggunakan kesempatan berkenalan dengan pengusaha sukses itu.

Luck, Hokkie, Keberuntungan, Rejeki, Serendepity (kebetulan); dari mana datangnya? Apakah hal ini dibawa dari lahir, telah menjadi suratan langit, ataukah perilaku kita yang membentuk keberuntungan kita? Menurut majalah Psychology Today, ada 5 hal yang dapat membuat kita menjadi lebih beruntung.

Satu: “See Serendipity Everywhere”, Lihatlah “Kebetulan” itu ada dimana mana. Kemauan kita untuk membuka mata, membuka pikiran, mau menerima ketidak pastian, dan berupaya untuk selalu “melebarkan diri”. Buka mata pada semua keadaan, berpikiran terbuka dan selalu melakukan observasi. Memperlebar persahabatan network anda, pergi ketempat berkumpulnya orang2 sukses, kenali banyak orang.

Dua: “Prime Yourself for Chance”, Siapkan diri anda untuk “Kesempatan” yang timbul. Jendela kesempatan terbuka hanya sebentar saja, ketukan pintu keberuntungan tidak terjadi setiap hari. Kita harus siap menerima dan menyambut kesempatan yang datang dengan segera. Jangan terlalu kaku dalam menentukan keingingan anda, luweskan goal anda, fleksibel, dan ambil setiap kesempatan yang ada.

Tiga: “Go Ahead, Slack Off”. Lakukan dan relaks saja. Kehati hatian yang berlebihan membuntu keberuntungan anda. Kadang bekerja terlalu keras membuat kita hanya melihat satu lorong gelap dengan satu titik cahaya saja, padahal ada banyak kesempatan lain ketika kita dalam perjalanan hidup kesana. “Terlalu serius” akan membuat kita melepaskan kesempatan yang mungkin timbul dari obrolan ringan reuni SMA; terlalu sibuk akan membuat kita malas menemui bekas Boss kita yang mungkin punya kesempatan bisnis yang dapat dibagi untuk anda.

Empat: “Say Yes”. Katakan Ya. Defult jawaban orang sukses adalah “Ya”, melihat semuanya dari sisi positip, sisi “OK, Siap” dan “Bisa”. Mencoba hal2 menarik yang mungkin dianggap orang lain “konyol”. Mengatakan Ya pada setiap kesempatan dan mencobanya asalkan itu tidak berakibat fatal bila gagal. Pikirkan dari sisi masa depan: Kalau aku melakukan atau tidak, pada 10 tahun lagi, mana yang aku sesalkan? Ketakutan kita dan kehati hatian kita sering menipu dan membuat kita mengatakan “Tidak” pada kesempatan yang datang. Mungkin hanya karena kita malas, atau tidak mau mencoba hal baru. Katakan YESS!!!

Lima: “Embrace Failure”. Dekaplah Kegagalan. Tidak ada satu orang suksespun yang tidak mengalami kegagalan dan kepahitan dalam hidupnya. Tetapi mereka memahami cara mengdekap kegagalan itu dengan benar: Dekaplah sejenak saja, rasakan pahitnya, lalu segera melupakannya, dan bergerak lagi mengejar sukses baru didepan sana. 

Inilah contoh2 sikap yang dapat lebih membawa keberuntungan dalam hidup anda. Salah: “ Inilah type pacar idamanku: Harus tinggi, pandai, berpakaian rapi, mengerti musik, S1 dan sudah bekerja. Kalau tidak memenuhi kriteria tersebut, aku tidak mau kenal.” Yang Benar: “Ah yang penting aku kenal dulu, kalau nantinya cocok, itu pasti jadi jodohku, kenal saja kan tidak apa2, cocok tidak nanti kita lihat setelah kenal.”

Salah: “ Jam 9 nanti harus mengerjakan rencana bulan depan, jam 10 harus membuat laporan keuangan, jam 14 akan ke gymnasium olah raga, jam 16 akan mampir melihat teman yang sakit.” Yang Benar: “Hari ini ada 4 hal penting yang harus aku selesaikan, coba aku buat waktu yang paling enak supaya pekerjaan mengalir dengan baik dan dapat selesai semua. Mungkin ditengah hari aku bisa mampir melihat teman lama sebentar”

Salah: “Nanti jam 2 saya akan menemui orang itu, harus aku minta referensi bisnis dan harus dapat close dealnya.” Yang Benar:” Nanti jam 2 saya akan menemui orang itu, coba kita lihat apa saja yang bisa aku petik dari pertemuan itu. Kenalpun akan berguna karena saya tahu jaringan persahabatan orang ini sangat luas.”

Sebenarnya porsi terbesar keberuntungan itu muncul dari sikap kita menjalani hidup dan menghadapi hal2 yang terjadi pada kita. Dengan keterbukaan hati dan keberanian mencoba hal2 baru dan mempunyai sikap yang selalu positip terhadap kehidupan kita, maka kita akan mejadi lebih beruntung.

*Tanadi Santoso