Saturday, January 31, 2015

10 Filosofi Hidup orang Jawa

  • Urip Iku Urup (Hidup itu Nyala, Hidup itu hendaknya memberi manfaat bagi orang lain disekitar kita, semakin besar manfaat yang bisa kita berikan tentu akan lebih baik, tapi sekecil apapun manfaat yang dapat kita berikan, jangan sampai kita menjadi orang yang meresahkan masyarakat).
  • Memayu Hayuning Bawana, Ambrasta dur Hangkara (Manusia hidup di dunia harus mengusahakan keselamatan, kebahagiaan dan kesejahteraan; serta memberantas sifat angkara murka, serakah dan tamak).
  • Sura Dira Jayaningrat, Lebur Dening Pangastuti (segala sifat keras hati, picik, angkara murka, hanya bisa dikalahkan dengan sikap bijak, lembut hati dan sabar)
  • Ngluruk Tanpa Bala, Menang Tanpa Ngasorake, Sekti Tanpa Aji-Aji, Sugih Tanpa Bandha (Berjuang tanpa perlu membawa massa; Menang tanpa merendahkan atau mempermalukan; Berwibawa tanpa mengandalkan kekuasaan, kekuatan; kekayaan atau keturunan; Kaya tanpa didasari kebendaan)
  • Datan Serik Lamun Ketaman, Datan Susah Lamun Kelangan (Jangan gampang sakit hati manakala musibah menimpa diri; Jangan sedih manakala kehilangan sesuatu).
  • Aja Gumunan, Aja Getunan, Aja Kagetan, Aja Aleman (Jangan mudah terheran-heran; Jangan mudah menyesal; Jangan mudah terkejut-kejut; Jangan mudah kolokan atau manja).
  • Aja Ketungkul Marang Kalungguhan, Kadonyan lan Kemareman (Janganlah terobsesi atau terkungkung oleh keinginan untuk memperoleh kedudukan, kebendaan dan kepuasan duniawi).
  • Aja Kuminter Mundak Keblinger, Aja Cidra Mundak Cilaka (Jangan merasa paling pandai agar tidak salah arah; jangan suka berbuat curang agar tidak celaka).
  • Aja Milik Barang Kang Melok, Aja Mangro Mundak Kendo (Jangan tergiur oleh hal-hal yang tampak mewah, cantik, indah; Jangan berfikir mendua agar tidak kendor niat dan kendor semangat).
  • Aja Adigang, Adigung, Adiguna (Jangan sok kuasa, sok besar, sok sakti).
  • Alon-alon waton klakon
    Filosofi ini sebenarnya berisikan pesan tentang safety. Padahal kandungan maknanya sangat dalam. Filosofi ini mengisyaratkan tentang kehati-hatian, waspada, istiqomah, keuletan, dan yang jelas tentang safety.
  • Nrimo ing pandum
    Arti yang mendalam menunjukan pada sikap Kejujuran, keiklasan, ringan dalam bekerja. Inti filosofi ini adalah Orang harus iklas menerima hasil dari usaha yang sudah dia kerjakan.
  • Saiki jaman edan yen ora edan ora komanan, sing bejo sing eling lan waspodo.
    Hanya orang yang ingat kepada Allah (disini saja juga tidak cukup) dan waspada terhadap duri-duri kehidupan yang setiap saat bisa datang dan menghujam kehidupan, sehingga bisa mengakibatkan musibah yang berkepanjangan.
  • Mangan ora mangan sing penting ngumpul'
    'Makan tidak makan yang penting kumpul'. Filosofi ini adalah sebuah peribahasa.'Mangan ora mangan' melambangkan eforia demokrasi, yang mungkin satu pihak mendapatkan sesuatu (kekuasaan) dan yang lain pihak tidak. Yg tdk dapat apa-apa tetap legowo. 'Sing penting ngumpul' melambangkan berpegang teguh pada persatuan, yang artinya bersatu untuk tujuan bersama.
  • Wong jowo ki gampang di tekuk-tekuk.
    Filosofi ini juga berupa ungkapan peribahasa yang dalam bahasa Indonesia adalah 'Orang Jawa itu mudah ditekuk-tekuk'.
    Ungkapan ini menunjukan fleksibelitas dari orang jawa dalam kehidupan. Kemudahan bergaul dan kemampuan hidup di level manapun baik miskin, kaya, pejabat atau pesuruh sekali pun. Orang yang memegang filosofi ini akan selalu giat bekerja dan selalu ulet dalam meraih cita-citanya.

Ego!!


Seorang ibu sangat marah menunggu dokter yang terlambat dan tidak juga datang2, padahal anaknya harus segera di operasi. Menunggu dengan marah2 selama dua jam, akhirnya terlihat sang dokter datang dengan tergesa gesa.

“ Dok, segeralah selamatkan anakku!” “ Ibu, segera akan saya operasi dan selamatkan anak Ibu”, dan sang dokterpun segera masuk dan mengoperasi anaknya. Sejam kemudian, sang dokter keluar dan berkata: “Anak ibu telah selamat.” Dan sang dokterpun lari keluar lagi tanpa berkata apapun.Sang Ibu senang hatinya, tapi tetap tidak puas dan menganggap sang dokter tidak sopan dan seenaknya sendiri.

Masuk menemui anaknya didalam, sang ibu mendengar dari salah seorang perawat berkata kepada temannya: “Kasihan dokter itu, baru saja anaknya mengalami kecelakaan dan meninggal dunia, dan dia masih harus kesini dan mengoperasi anak orang.”

****

Saya yakin setiap orang punya penderitaan masing2. Dalam kehidupan kita sering kita tidak tahu kesulitan orang lain dan penderitaannya. Kita selalu memandang dari kacamata dan kepentingan kita saja.