Wednesday, May 20, 2009

Pengamen Jalanan di Jakarta

Jakarta sangat dipenuhi pengamen, dari pengamen solo yang hanya pakai alat musik tutup botol menjadi kecrekan sampai dengan pengamen seperti group band dengan alat musik lengkap, dari yang punya suara bagus sampai yang suara fals,dari anak-anak sampai kakek-kakek.

Diblok M Jakarta Selatan, tempat mangkal bis Damri untuk tujuan Bandara Soekarno- Hatta, biasanya ada pengamen yang masuk sekitar 15 menit lagi berangkat / bis tersebut sudah agak banyak penumpangnya, pengamen untuk menghibur penumpang sambil menunggu bis berangkat.
Kebetulan pengamen ini mempunyai layanan yang mempunyai nilai tambah, pengamennya berdua, satu yang pemain gitar, satu lagi sebagai vokalisnya, umurnya antara 20-30 tahun, gayanya seperti roker dengan celana jeans belel dan kaos oblongnya serta sepatu kets yang kurang terawat.
Pengamen ini siap menyanyikan lagu apa saja sesuai dengan permintaan penumpang. Katanya sich dia hafal sampai ribuan lagu, kebetulan saya yang duduk dibangku paling depan pas belakang sopir, jadi saya orang pertama ditunjuk untuk menyebutkan lagu apa aja yang saya mau. Saya yang tadinya tidak terlalu peduli karna saya sedang baca buku, jadi sempat kaget diminta untuk menyebutkan lagu yang saya mau, dalam benak saya kalau saya kasih lagu yang bukan jenis pop saya khawatir dia tidak bisa & khawatir tidak familiar dikuping penumpang lainnya, jadi saya sebutkan lagu yang abadi yaitu lagu loius amstrong yaitu what a wonderful world.

Inilah pengamen yang jeli melihat peluang dengan segmen kalangan menengah, dia tahu di bis damri bandara mayoritas orang menengah yang tergolong mampu, dengan layanan tambahan tentunya penumpang akan lebih terhibur sehingga akan memberikan tips lebih, diatas rata-rata penumpang bis kota biasa.

diperjalanan dari Blok M menuju bandara akhirnya saya mencoba mengelompokan Pengamen Jakarta menjadi beberapa kelompok:

Pengamen Lampu Merah
Pengamen dilampu merah adalah pengamen yang paling mudah, cukup tahu satu lagu meskipun tidak hafal tidak masalah, karena lama ngamennya dibatasi oleh lamanya lampu merah menyala, jadi bisa kita perkirakan dengan asumsi jika nyalanya lampu merah 100 detik, (spt lampu merah di Jl. rasuna sahid) maka dia hanya perlu 10 menit untuk 1 mobil, karena jika lebih dari itu dia hanya mendapatkan dibawah 10 mobil disetiap lampu merah, jadi dalam 10 detik pengamen ini tidak perlu hafal satu lagu, karna 10 detik dalam 1 lagu paling hanya beberapa baris lirik aja.
Pengamen ini bisa dibilang pengamen nekat, sudah tahu pastinya didalam mobil sudah ada radio-tape dan sudah banyak tv mobil, dengan peredam suara yang bagus sehingga tidak terdengar dengan baik jika ada yang ngamen. Tapi pengamen tetap saja menyanyi, pengamen ini bisa dianggap sama dengan pengemis hanya saja pengamen masih perlu modal suara dan alat musik.

Pengamen Rumahan
Di Jakarta sekarang ini bisa dibilang sudah jarang pengamen rumahan, mungkin karena jaman sekarang pada siang hari yang tinggal dirumah biasanya hanya PRT (pembantu rumah tangga) yang paling-paling hanya memberikan kata “maaf aja mas….,yang punya rumah lagi engak ada dirumah….”
Perumahan dijakarta sekarang lebih banyak berbentuk rumah komplek, yang dari pintu pagar ke pintu masuk rumah agak jauh, maka pengamen harus mengamen dengan suara yang agak kencang agar suaranya itu bisa didengar oleh pemilik rumah yang berada didalam, padahal yang didalam rumah pun meskipun dengar, kadang pura2 ngk dengar, jadi dibiarkan aja sipengamen menyanyi terus sampai pergi sendiri. Sehingga ngamen di rumahan sudah dianggap tidak mempunyai prospek bagus.

Pengamen Bis Kota
Pengamen bis kota gabungan dari pengamen rumahan dan pengamen lampu merah, namun kelompok ini harus hafal minimal satu lagu, karena tipsnya didapat setelah selesai lagunya, meskipun ada yg nekat nyanyinya cuma setengah-setengah tetapi yang penting dia bisa menjadi pusat perhatian dengan dibumbui hal2 yang lucu dengan harapan penumpang terhibur sehingga rela memberikan tip.

Pengamen rumah makan (restoran) warung kaki lima
Biasanya pengamen ini sudah ada kerjasama dengan pemilik warung, bermacam2 alat musik sebagai pengantar lagunya. pengamen ini ada yang sudah seperti group band, dengan alat musik gitar, kecrekan,sampai dengan drum yang dibuat sendiri. Biasanya pengamen ini mengikuti perkembangan lagu2 pop Indonesia, karena lagu2 baru tersebut yang dia bawakan.

Itulah pengelompokan pengamen dijakarta. Pada saat pengamen dilahirkan, tentunya keluarga dari pengamen tidak mengharapkan anaknya jadi pengamen, pengamen bukan cita2nya, tapi karena lapangan kerja yang sulit, kebutuhan hidup sehari-hari yang semakin meningkat, mengamen adalah yang paling cepat dan lebih mudah mendapatkan uang untuk sekedar bisa makan, untuk bertahan hidup dan mengamen ini lebih baik dari pada mengemis.

tapi ada juga pengamen yang dikoordinir, biasanya ini pengamen untuk usia anak2,anak dibagi disetiap lampu merah.

Pengamen dalam bis damri bandara itu kreatif, dia sudah siap dengan layanannya request lagu dari penumpang, tentunya pengamen ini yang memang menghibur pendengar dengan harapan mendapatkan tip yang lebih besar.

Artikel ini dibuat pada saat naik Bis Damri Bandara dari Blok M, bis yang berangkat setiap jarum panjang jam di angka 6 dan 12 yaitu 30 menit sekali.

2 comments:

  1. pak ada satu lagi, pengamen yang mangkal di satu tempat, dea pernah liat tuh pengamen manggkal di pinggir jalan, jadi dia ngandelin orang yang lewat aja buat ngasih tips, biasanya lengkap ama orkes nya. hehehe
    eh ngomong2 soal pengamen, pengamen Depok-Senen AC 143 ada yang enak loh.., nyanyinya lagu2 terbaru dan suaranya oke hehehee....

    ReplyDelete
  2. lam knal w ova atw akrap d pgl koponk,kbetulan nih w juga sering ngamen di p 9a jurusan bekasi snen w biasa bawain lagu2 reggae nya tony,q atw steven n coconutrez pokony lagu2 pantai deh biasanya 2 sampe 3 lagu n banyak juga yg kasih tip mungkin karna lagu2 yg w bawain unik n cukup menghibur yaa...biarpun skarang w dah gawe tp kadang w masih naik turun bis kota ya nyalurin hobby aja gituu...

    ReplyDelete