Tuesday, June 2, 2015

The power of kepepet

Terlalu banyak dari kita yang merasakan betapa powerfulnya "The Power of Kepepet" dalam pekerjaan kita. Hal2 yang tidak selesai dalam seminggu bisa selesai dalam sehari. Segalanya jadi "mungkin" dan bisa. Sehingga kita kecanduan adrenalin rush dari perasaan kepepet ini.

Tetapi berapa banyak yang benar2 bisa menghasilkan "kerja hebat" dalam kepepet nya waktu? Pekerjaan bisa selesai, tetapi jarang selesai dengan hasil luar biasa. Karena kita tidak memberikan "yang terbaik" yang kita bisa, karena keterbatasan waktu.

Ada 4 kwadran pekerjaan, dimana prioritas kerja anda tergantung apa tujuan hidup anda. Kita sering tidak memperhatikan apa yang kita kerjakan, dan hanya mengalir bersama berjalannya waktu. Ketika kita tidak dapat menguasai waktu, maka kita menjadi budak waktu itu sendiri.

Yang tidak mendesak dan tidak penting, kwadran sia2, ini kwadran terburuk dimana kita ngobrol dan bergosip tanpa makna, bermain game berlebihan, mengerjakan hal2 yang tidak perlu, atau sekedar rileks yang berlebihan. Kwadran ini secara rata2 memakan 20 persen waktu kita, yang seharusnya dapat kita selamatkan.

Yang mendesak dan tidak penting, kwadran distraksi. Ini lebih celaka lagi, karena sering memberi ilusi seolah olah penting. Penghabisan waktu terbesar adalah mengerjakan dengan efisien hal2 yang sebenarnya tidak perlu kita kerjakan. Dan kwadran ini memakan 25 persen waktu kita. Telpon dan BBM yang centang centing memanggil, untuk urusan orang lain yang tidak penting, meeting yang tidak bermakna, sampai menyiapkan dan membaca laporan2 yang tidak perlu.

Yang penting dan mendesak, kwadran kebutuhan. Nah inilah yang menjadi "the power of kepepet" itu. Waktu yang tinggal sedikit, karena detik2 deadline yang mendesak, krisis pekerjaan, project yang sudah terlambat pengerjaannya, dan waktu eksekutip sering terbenam 30 persen disini tanpa disadarinya.

Kwadran terpenting, Yang Penting tapi Tidak Mendesak, kwadran "Hebat", sering tidak terlalu diperhatikan. Memang masih ada 25 persen waktu kita disini, tetapi alangkah indahnya kalau disini bisa kita berikan 60 persen waktu kita. Tentu kita akan menjadi manusia yang lebih efektip tanpa krisis2 yang membuat stress berkepanjangan. 

Kwadran hebat ini berisi perencanaan kerja yang baik, kerja proaktip akan hal2 yang penting, waktu2 berpikir kreatip atas kerja kita, memimpin dan membimbing anak buah secara berkala, belajar dan mempertajam ilmu kita, ataupun memperbaiki hubungan dengan orang2 kunci dalam hidup kita.

Setiap kita menghadapi pilihan akan apa yang harus kita selesaikan dulu, maka ada baiknya kita berhenti sejenak dan merenung, masuk kwadran mana pekerjaan ini. Hindari yang tidak penting dan tidak mendesak, delegasikan atau abaikan yang mendesak tapi tidak penting, kerjakan yang mendesak dan penting, dan yang lebih penting lagi, kerjakan selalu yang penting tapi tidak mendesak.

Bila kita melakukan terus hal2 yang penting tapi tidak mendesak, maka pelahan lahan, tidak ada lagi krisis pekerjaan dalam "yang kepepet" karena semua yang penting telah kita kerjakan dengan lebih baik jauh sebelum hal itu menjadi krisis.

1 comment:

  1. Wahh, akhirnya ketemu blog Pak Iman lagi.., keep writing pak.., sukses selalu :)

    ReplyDelete