Ada 2 tempat yang suka
saya datangi kalau ke San Francisco. Yang satu adalah Barnes and Noble,
jaringan toko buku paling perkasa, tempat yang sangat nikmat untuk ber jam jam
mencari buku, dan Frys, toko superstore electronic yang jual notebook dan
perangkat computer, TV dan electronics, gadgets, software, sampai buku komputer.
Kemarin saya ke Frys, yang besarnya kira2 lima kalinya Hypermart yangbesar di Indonesia, super luas, dan “apa saja ada”. Menyedihkan sekali. Banyak rak2 kosong, banyak barang2 yang tidak seharusnya dijual disana. Biasanya disini ramai, ada semangat besar orang2 me-lihat2 elektornik yang berderet deret, sekarang sepi sekali. Rasanya sedih, melihat mundurnya “superstore” yang semakin digerogoti cara baru orang belanja: Internet.
Masih banyak harddisks, notebooks, projectors, TV besar, dan semua perangkat elektronik, tetapi terasa betapa sepinya sekarang, dan rasanya akan terus mundur dan mundur. Sementara beberapa toko elektronik besar juga sudah mengecil, atau tutup.
Borders adalah saingan Barnes and Noble, jaringan penjual buku yang super raksasa, pada 2011 telah menutup gerai2nya. Kini Barnes and Noble pun terasa menyepi. Tidak sesemarak dulu. Padahal toko buku disini buka jam 9 pagi hingga 11 malam, setiap hari. Tempat nikmat berbelanja buku dengan tenang.
Barnes and Noble di Emeryville – San Francisco, kini sepotong dari tokonya di tutup, dipakai untuk toko lain, mengecil sedikit. Isinya pun terasa berkurang, banyak rak “sale-bargain” nya. Dan kasir yang biasanya ada 8 orang hanya satu yang buka. Sementara Starbucks yang selalu ada didalam toko buku ini, juga tidak seramai biasanya.
Dunia internet telah mulai memakan kurban2 bisnis tradisional. Amazon buka distribution center didekat San Francisco, kita semakin terbiasa belanja di Internet. Dunia berubah, jaman berubah. Saya termasuk pecinta Amazon, tapi sering juga saya ingin belanja di “toko” buku dan menikmati membuka2 buku dan memilih-milih didepan ribuan buku2 menarik.
Ya, inilah dunia, seperti pasar basah di Indonesia telah digantikan Indomart, Alfamart dan gerai2 modern outlets lainnya, terjadi juga pergeseran bisnis di manapun didunia ini. Bagi yang tidak berinovasi, tidak berubah mengikuti jaman, akan pelan2 ditinggal jaman, mundur, mengecil, atau mati.
Selamat datang Perubahan, Salam Inovasi.
Kemarin saya ke Frys, yang besarnya kira2 lima kalinya Hypermart yangbesar di Indonesia, super luas, dan “apa saja ada”. Menyedihkan sekali. Banyak rak2 kosong, banyak barang2 yang tidak seharusnya dijual disana. Biasanya disini ramai, ada semangat besar orang2 me-lihat2 elektornik yang berderet deret, sekarang sepi sekali. Rasanya sedih, melihat mundurnya “superstore” yang semakin digerogoti cara baru orang belanja: Internet.
Masih banyak harddisks, notebooks, projectors, TV besar, dan semua perangkat elektronik, tetapi terasa betapa sepinya sekarang, dan rasanya akan terus mundur dan mundur. Sementara beberapa toko elektronik besar juga sudah mengecil, atau tutup.
Borders adalah saingan Barnes and Noble, jaringan penjual buku yang super raksasa, pada 2011 telah menutup gerai2nya. Kini Barnes and Noble pun terasa menyepi. Tidak sesemarak dulu. Padahal toko buku disini buka jam 9 pagi hingga 11 malam, setiap hari. Tempat nikmat berbelanja buku dengan tenang.
Barnes and Noble di Emeryville – San Francisco, kini sepotong dari tokonya di tutup, dipakai untuk toko lain, mengecil sedikit. Isinya pun terasa berkurang, banyak rak “sale-bargain” nya. Dan kasir yang biasanya ada 8 orang hanya satu yang buka. Sementara Starbucks yang selalu ada didalam toko buku ini, juga tidak seramai biasanya.
Dunia internet telah mulai memakan kurban2 bisnis tradisional. Amazon buka distribution center didekat San Francisco, kita semakin terbiasa belanja di Internet. Dunia berubah, jaman berubah. Saya termasuk pecinta Amazon, tapi sering juga saya ingin belanja di “toko” buku dan menikmati membuka2 buku dan memilih-milih didepan ribuan buku2 menarik.
Ya, inilah dunia, seperti pasar basah di Indonesia telah digantikan Indomart, Alfamart dan gerai2 modern outlets lainnya, terjadi juga pergeseran bisnis di manapun didunia ini. Bagi yang tidak berinovasi, tidak berubah mengikuti jaman, akan pelan2 ditinggal jaman, mundur, mengecil, atau mati.
Selamat datang Perubahan, Salam Inovasi.
No comments:
Post a Comment