Dari kacamata seorang allien yang kebetulan mampir ke bumi dan tidak paham kebiasaan manusia: Melihat 22 orang dewasa berebut sebuah bola, dengan pengawas yang semprit sana semprit sini, dan semua berusaha memasukkan bola kesebuah gawang, dilihat oleh sepuluh ribu orang lain yang berteriak teriak, adalah hal yang aneh.
Demikian juga ketika allien itu melihat: Disebuah padang rumput hijau ditengah kota yang padat, keseriusan 4 orang dewasa memukul bola kecil dengan tongkat, berjalan jauh dan memukul lagi, dan berusaha memasukkan pada satu lubang kecil yang ditandai dengan bendera kecil. Dia takjub, ada apa ini, pikirnya.
Kita selalu melihat orang lain dengan heran, aneh, dan merasa tidak masuk akal. Mengapa orang itu rela berhara kiri di Jepang hanya karena malu? Mengapa seorang ayah memukul anak dibenarkan di India? Mengapa seorang bule memanggil ayahnya dengan nama nya saja dan sepertinya tidak hormat sama sekali? Kita tidak paham, merasa aneh, dan "menyalahkan" mereka.
Dalam kehidupan yang beragam ini, ternyata antara kita dan ayah kita, antara suami istri, antara pelanggan dan penjual, antara pembeli satu dengan pembeli lainnya, semuanya memiliki perbedaan yang kadang sulit dipahami. Dan pada akhirnya seorang individu akan memiliki pola pandang yang beda dengan siapapun.
Sebagai seorang sales, seorang sahabat, seorang karyawan, seorang anak, seorang guru, harus memahami hal ini akan lebih mampu membuka wawasan pemikirannya sendiri dulu, dan lebih tidak menyalahkan orang lain, sebelum kita menyalahkan orang lain. Kita harus mampu beradaptasi dan menyesuaikan diri sengan orang2 yang kita hadapi dalam kehidupan kita.