Panda Express merupakan satu2nya chain-restaurant Chinese food yang paling hebat di Amerika. Ada 1900 outlet dengan 29.000 karyawan, dengan penjualan 2 miliar dollar setahun. Semua outletnya adalah milik perusahaan dan belum di franchise kan, dan terus berkembang luar biasa.
Dari orange chicken, walnut shrimp, teriyaki beef, mongolian beef, sampai fried rice and noodle, makanannya enak, walau tidak “Authentic Chinese”, inilah Authentic American Chinese food. Lengkap dengan fortune cookiesnya.
Waktu saya makan di Panda Express, terlihat pelanggannya sangat mix dari orang2 meksiko, chinese, american, japanese, dan segala macam orang lainnya. Rame sekali dan berisik dan “hidup”, walau restoran sebelahnya sepi lenggang.
3 tahun lalu saya pernah tanya dengan VP operasional panda express, apakah ada rencana expansi ke negara lain?, dia bilang tahun ini fokus ekspansi ke mexico, rupanya saat ini sudah ada di korea selatan dan japan bahkan sampai ke united arab emirat.
Makanan adalah fenomena menarik. Kata orang dulu dijaman raja2 perancis, mereka butuh 600 karyawan mengelola makanan kerajaan, dari yang menanam sayur, membuat bumbu, memasak sampai yang menyajikannya. Dan ini hanya untuk keluarga kerajaan saja.
Sekarang Mc Donald juga butuh “600 orang” untuk menyiapkan “masakannya”, dalam supply chain nya (dari petani kentang sampai pabrik kertas, dan kulkas, dan pengiriman barang), tetapi sekarang anda dan saya bisa dengan mudah memakannya. Didunia Mc Donald melayani 68 juta pelanggan setiap hari di 119 negara.
Di Indonesia telah dan akan masuk banyak brand2 resto dan coffeeshop Internasional: Dari Mc Donald, KFC, sampai Din Tai Fung, Wingstop, Yoshinoya. Dari Starbucks, sampai St.Ali. Pilihan jadi semakin semarak, semua orang bisa memilih, dan persaingan semakin membara.
Dijakarta makanan jepang, taiwan, hongkong, singapore, french, amerika, semua sudah masuk bersaing dengan lontong sayur dan nasi uduk.
Kapan kita punya “brand besar” di Indonesia yang bisa punya “ratusan” outlets, bahkan di ekspor ke luar negeri? Gado2 Boplo, Es teler 77, Sate Senayan, J.Co, Rawon Setan, dCost, atau apa ya?
Sepertinya "brand besar Indonesia" belum merata merambah di Indonesia sehingga terlalu sibuk dengan besarnya market yg ada di Indonesia, membuat mereka terlena, terlihat kurang semangat dan fokus untuk ekspansi ke pasar international. Mungkin perlu insentif atau bantuan entrepreneur diaspora indonesia yang sudah paham medan tempur di negara setempat.
kita tentu berharap semoga bisa ada banyak “Brand Resto Indonesia” yang tumbuh besar dan hebat sampai ke pasar International.
Mungkin sekarang ini kita masih berandai2, kedepan akan ada chain-restaurant "the autenthic international indonesIan food", dengan menu makanan gado2 jakarta, rendang, telur dadar padang, sate ayam madura, nasi goreng telor ceplok, ayam goreng serundeng, sop buntut borobudur, lengkap dengan kerupuk palembang dan teh botolnya, dengan mempunyai nama brand "Komodo Express". Salam semangat!
Dari orange chicken, walnut shrimp, teriyaki beef, mongolian beef, sampai fried rice and noodle, makanannya enak, walau tidak “Authentic Chinese”, inilah Authentic American Chinese food. Lengkap dengan fortune cookiesnya.
Waktu saya makan di Panda Express, terlihat pelanggannya sangat mix dari orang2 meksiko, chinese, american, japanese, dan segala macam orang lainnya. Rame sekali dan berisik dan “hidup”, walau restoran sebelahnya sepi lenggang.
3 tahun lalu saya pernah tanya dengan VP operasional panda express, apakah ada rencana expansi ke negara lain?, dia bilang tahun ini fokus ekspansi ke mexico, rupanya saat ini sudah ada di korea selatan dan japan bahkan sampai ke united arab emirat.
Makanan adalah fenomena menarik. Kata orang dulu dijaman raja2 perancis, mereka butuh 600 karyawan mengelola makanan kerajaan, dari yang menanam sayur, membuat bumbu, memasak sampai yang menyajikannya. Dan ini hanya untuk keluarga kerajaan saja.
Sekarang Mc Donald juga butuh “600 orang” untuk menyiapkan “masakannya”, dalam supply chain nya (dari petani kentang sampai pabrik kertas, dan kulkas, dan pengiriman barang), tetapi sekarang anda dan saya bisa dengan mudah memakannya. Didunia Mc Donald melayani 68 juta pelanggan setiap hari di 119 negara.
Di Indonesia telah dan akan masuk banyak brand2 resto dan coffeeshop Internasional: Dari Mc Donald, KFC, sampai Din Tai Fung, Wingstop, Yoshinoya. Dari Starbucks, sampai St.Ali. Pilihan jadi semakin semarak, semua orang bisa memilih, dan persaingan semakin membara.
Dijakarta makanan jepang, taiwan, hongkong, singapore, french, amerika, semua sudah masuk bersaing dengan lontong sayur dan nasi uduk.
Kapan kita punya “brand besar” di Indonesia yang bisa punya “ratusan” outlets, bahkan di ekspor ke luar negeri? Gado2 Boplo, Es teler 77, Sate Senayan, J.Co, Rawon Setan, dCost, atau apa ya?
Sepertinya "brand besar Indonesia" belum merata merambah di Indonesia sehingga terlalu sibuk dengan besarnya market yg ada di Indonesia, membuat mereka terlena, terlihat kurang semangat dan fokus untuk ekspansi ke pasar international. Mungkin perlu insentif atau bantuan entrepreneur diaspora indonesia yang sudah paham medan tempur di negara setempat.
kita tentu berharap semoga bisa ada banyak “Brand Resto Indonesia” yang tumbuh besar dan hebat sampai ke pasar International.
Mungkin sekarang ini kita masih berandai2, kedepan akan ada chain-restaurant "the autenthic international indonesIan food", dengan menu makanan gado2 jakarta, rendang, telur dadar padang, sate ayam madura, nasi goreng telor ceplok, ayam goreng serundeng, sop buntut borobudur, lengkap dengan kerupuk palembang dan teh botolnya, dengan mempunyai nama brand "Komodo Express". Salam semangat!