Monday, April 28, 2014

How do you increase your Luck Factor?

Bagaimana mempertinggi faktor keberuntungan anda? 

Sering kita merasa kurang beruntung, sementara melihat orang lain mempunyai keberuntungan yang lebih. Ada penelitian yang menunjukkan ternyata orang yang beruntung punya beberapa prilaku dan sikap hidup yang berbeda. Nah, inilah beberapa strategi yang dapat membuat anda menjadi lebih beruntung. 

10 hal yang dapat dilakukan untuk mempertinggi keberuntungan anda:

1. Maksimalkan kesempatan anda. Dalam setiap kesempatan, cobalah berpikir hal apa yang bisa saya petik untuk kemajuan saya? Apa yang bisa saya pelajari dan manfaatkan? Selalu.
2. Gunakan intusisi anda untuk melihat dengan lebih jernih apa yang anda pilih.
3. Selalu berharap akan ada keberuntungan yang datang, dan selalu bersyukur.
4. Rubahlah kesialan anda menjadi kesempatan. Bila pesawat terbang anda ditunda 3 jam, gunakan untuk membaca hal berguna, berpikir tentang bisnis dengan tenang, atau mempersiapan rencana kerja.
5. Optimisme. Selalu bersikap optimis terhadap kehidupan ini.
6. Bersiaplah setiap saat. Selalu ada kesempatan baru yang datang, dan sukses adalah persiapan yang bertemu dengan kesempatan. Jangan hanya terlalu fokus pada rutinitas anda saja.
7. Berpikiran terbuka, bersedia mempertimbangkan hal hal yang berbeda dengan pendapat anda.
8. Selalu punya rasa keingintahuan, dan mau untuk menerima hal baru dan memahaminya.
9. Bernetwork dengan orang2 yang bukan dari lingkaran yang sama, teman2 yang berbeda akan menciptakan kesempatan dan cara berpikir yang baru.
10. Selalu lakukan sesuatu yang baru. Berani mengambil resiko dalam batas2nya, dan segeralah bertindak, bertindak, dan bertindak.

Setiap orang mempunyai keberuntungannya masing2, dan sepuluh hal diatas dapat memaksimalkan keberuntungan kita. Sukses akan menjadi lebih mudah bila keberuntungan berada dipihak kita. Salam sukses selalu, semoga keberuntungan anda bertambah !

membuka penutup hati

Ada sekelompok orang yang pergi berdarmawisata. Mereka naik bis dan melewati jalan2 pegunungan yang sangat indah: ada danau, ada sungai, ada burung2, ada bunga, ada sapi dan sang penggembala, ada hamparan hijaunya rumput, ada jalan raya dijepit kuningnya padi dan lebatnya kebun tebu, dan ada kupu kupu yang berterbangan. Pelangi juga sedang tersenyum diatas sana. Sayangnya bis itu tertutup semua jendelanya dengan korden kain sehingga gelap, sehingga apapun tidak terlihat, kecuali sumpeknya bis dan orang2 yang menggerutu menunggu sampainya ke tujuan. Semua orang mengharap bisa sampai tempat tujuan secepatnya, supaya bisa menikmati keindahan pemandangan disana. Mereka tidak tahu bahwa hanya dengan membuka kain gorden, mereka bisa menikmati keindahan yang sudah ada sekarang.

**

Kita tertawa melihat ketololan orang pada parabel diatas, sementara kitapun sering lupa membuka kain korden bis kehidupan kita. Otak kita hanya tertuju pada tujuan nanti waktu naik pangkat, dapat uang bonus besar untuk bisa keluar negeri, atau suksesnya proyek besar yang mendatangkan laba besar, dan tidak mau membuka mata hati kita dan menikmati hari2 kerja yang sibuk, satpam kantor yang bogang dan lucu, kerja lembur yang dibarengi makan goreng2, senyum anak ketika weekend sambil makan kembang gula murah, cicak dirumah yang sedang berkejaran dengan betinanya, ataupun tanaman dibelakang rumah yang sudah meranggas lebat disirami hujan.

Hidup sering dianggap sebagai sebuah pengejaran pada tujuan, penantian sukses, seperti: menunggu lulus sarjana, menunggu naik pangkat jadi manajer, menunggu kesempatan keluar negeri, menunggu bisa beli rumah besar atau mobil mewah. Kita lupa bahwa perjalanan sederhana kita, seperti kemacatan kota, teriknya matahari, kehujanan diatas sepeda motor tua, lucunya filem kartun di TV, nyanyian teman yang sumbang, dan kopi tubruk yang pekat ini, semuanya memiliki keindahan dan kenikmatan tersendiri yang seharusnya mampu kita nikmati dan kita syukuri. Selamat membuka penutup hati.

Empat Cara Tim Penjualan Terbaik Mengalahkan Pasar

(Harvard Business Review Blog Team: Daniel Birke , David Sprengel , Jochen Ulrich dan Michael Viertler)

Pelanggan saat ini secara rata2 memakai 6 channels dalam melakukan pembelian. Dari hasil penelitian pada 73 perusahaan B2B, 25 persen perusahaan terbaik menghasilkan penjualan 2x lebih besar dap 25 persen terendah. Hasil riset ada 4 kunci yang dilakukan perusahaan2 terbaik itu:

1 . Mereka memakai ROI Penjualan yang berbeda.
Penyesuaian terhadap metrik yang dipakai untuk mengukur kinerja sangat diperlukan. Misalkan: Metrik Beaya Sales vs Volume Penjualan digantikan dengan Beaya Sales berbanding Gross Margin. Persentasi beaya harus disesuaikan perhitungannya terhadap channel yang berbeda.

2 . Perusahaan terbaik mengurangi beaya pengeluaran secara keseluruhan. Berani meng-investkan beaya pada teknologi dan metode2 baru dalam melakukan teknik penjualannya. Efisiensi diperhatikan dan diutamakan dan diukur dengan baik. Pelatihan pada orang orang lintas devisi untuk mendukung penjualan akan bermanfaat. Kwalitas lebih diutamakan daripada kwantitas sales. Tidak terlalu banyak bermain diskon langsung.

3 . Perusahaan penjualan yang sukses mengurangi pekerjaan yang tidak langsung membawa dampak penjulanan kepada para salesnya. Para sales di fokuskan waktunya untuk bekerja menjual. Kegiatan bernilai rendah, seperti penanganan keluhan atau kegiatan administratip lainnya dikurangi sebanyak mungkin. Support pada sistem pendukung penjualan dikuatkan dan diberikan secara maksimal. Persentasi jumlah sales perusahaan sales terbaik dengan yang kurang baik, sama, tetapi jumlah sales support nya lebih banyak.

4. Perusahaan sukses memakai sebanyak mungkin channel yang ada, dan memanfaatkan setiap peluang yang ada. Model satu channel merugikan penjualan secara keseluruhan. Pergunakan sebanyak mungkin channel agen outsourcing, toko ritel, pihak ketiga, distributor, pedagang besar, dan channel elektronik, secara bersamaan. Pemanfaatkan secara maksimal semua channel menghasilkan penjualan lebih baik.

Memang mengubah sistem penjualan sangat rawan, tetapi tindakan yang lebih berani diperlukan untuk memperbaiki kinerja perusahaan yang berorientasi pada sales.

*Disederhanakan dan disadur dari artikel HBR.

Sunday, April 20, 2014

Kiat Miliarder Dunia Membangun Kekayaan

JAKARTA, KOMPAS.com - Selalu menarik menilik kehidupan orang-orang terkaya di dunia, termasuk kisah sukses mereka meraih kekayaan. Salah satunya adalah dengan menyimak berbagai kiat dalam meraih kekayaan mereka.
Pertama, jagalah reputasi anda. Investor kawakan Warren Buffet menyatakan dirinya butuh 20 tahun untuk membangun reputasi dan hanya 5 menit untuk menghancurkannya. "Jika anda memikirkannya, anda akan berbuat sesuatu dengan berbeda," kata Buffet.
Setiap orang memiliki reputasi untuk melindungi bisnis dan kehidupan pribadinya. Reputasi Anda sangat berharga layaknya emas. Orang lain akan memilih berbisnis dengan anda atau tidak berdasarkan reputasi anda.
Kedua, kehidupan adalah sekolah yang lebih baik dibandingkan universitas manapun. Banyak mahasiswa berpikir kehidupan sebenarnya seperti sekolah. Namun, tidak selamanya seperti itu. Untuk membangun kekayaan, Anda harus lebih proaktif, agresif, dan dapat memulai segala sesuatunya sendiri.
Beberapa atasan mungkin akan menyulitkan Anda. Namun bila mereka menekan Anda untuk dapat bekerja dengan baik, hal itu karena mereka juga mendapat tekanan yang sama dari atasan mereka.
Ketiga, tetap lanjutkan pekerjaan Anda ketika situasi sulit. Paul Allen, yang mendirikan Microsoft bersama Bill Gates, mengatakan, "Kami pernah mengalami masa-masa sulit, tapi kami bertahan."
Banyak orang berpikir kehidupan miliarder sangatlah mudah, dengan uang langsung mengalir. Akan tetapi, mereka juga mengalami masa sulit. Janganlah menolak untuk mengerjakan tugas-tugas yang penting. Bisnis pun pasti mengalami masa sulit.
Keempat, ikuti keinginan anda. Pendiri Virgin Brand Richard Branson mengungkapkan dirinya sebenarnya ingin menjadi editor atau jurnalis. "Saya tidak terlalu tertarik menjadi wirausahawan, tapi kemudian saya berpikir saya ingin menjadi wirausahawan untuk tetap menjalankan majalah saya."
Membangun kekayaan adalah mengikuti keinginan anda. Ketika anda mencintai apa yang anda lakukan, niscaya anda akan sukses. Para miliarder bekerja dalam jam kerja yang sangat panjang. Bahkan banyak di antara mereka diketahui bekerja 7 hari dalam seminggu. Carilah ketertarikan anda untuk membangun kekayaan.
Kelima, selain mengharapkan keuntungan, jangan lupakan kerugian. Mendiang Steve Jobs, Pendiri Apple dan CEO Pixar Animation Studios, mengungkapkan, "Sepertinya saya adalah satu-satunya orang yang kehilangan seperempat miliar dollar AS dalam setahun."
Ketika Anda membangun kekayaan, Anda harus menerima segala macam risiko. Namun, anda harus sadar dalam mengambil risiko berarti tak selamanya anda akan sukses. Para pembangun kekayaan yang sukses membuka diri untuk risiko. Mereka sadar betul dapat menghasilkan banyak uang, tapi banyak juga risiko yang harus mereka hadapi. (21/04/2014)

Thursday, April 10, 2014

Selalu ada harga yang harus dibayar untuk sebuah hasil

Sukses tidak datang dengan begitu saja. Bila kita ingin pandai harus menghabiskan banyak waktu belajar. Bila ingin sehat harus olah raga. Bila ingin kaya harus kerja keras dan kerja cerdas. Yang terpenting bila kita mampu menyukai bagian dari apa yang harus dibaya itu, kita tidak akan merasa susah sengsara. Bila kita tidak bisa memilih apa yang kita cintai, maka kita masih bisa berusaha mencintai apa yang terpaksa ada didepan kita itu.

Hari Senin, Mari kita mulai lagi

Begitu banyak orang sukses, begitu banyak orang hebat. Kalaiu kita amati dengan lebih jeli dan dalam, kita akan tahu bahwa hampir semua dari mereka bekerja gila-gila-an keras nya. Memang benar bahwa kita harus bekerja dengan cerdas juga, memang benar harus ada faktor keberuntungannya, tetapi tetaplah kerja keras dalam passion yang tinggi adalah syarat mutlak untuk sukses.

When something is too good to be true, it is usually not true. Ketika sebuah penawaran itu terlalu enak terlalu bagus untuk dipilih, biasanya itu tipuan. "Jangan memilih jalan pintas, nanti kena tabrak truk", kata orang. Semua jalan sukses adalah jalan panjang berliku yang peuh keringat dan airmata. Dan sering membutuhkan waktu lebih lama untuk mencapai sukses sukes kita.

Senin selalu merupakan sebuah tanda, untuk kita memulai lagi sebuah minggu yang masih baru. Embrio hari adalah pagi yang segar, yang masih saja mengingatkan kita untuk mau bangun, bekerja, dan berjuang lagi. Betapapun penatnya badan kita, betapapun lelahnya jiwa kita. Mari kita mulai lagi. Karena sebenarnya keajaiban lebih menyukai orang orang yang tidak pernah lelah mengejar mimpinya.

Rekening Positif

“Mengapa kadang kita sangat mudah memaafkan si A, dan selalu membelanya bila ada yang mengkritik. Sebaliknya kita mudah sekali marah pada si B hanya karena kesalahan yang kecil saja, dan selalu memandang dari sisi negatipnya?”

Setiap orang, didalam hatinya, memiliki rekening emosi atas nama teman, dan semua orang yang dikenalnya. Ketika si A berbuat baik pada saya, saya catat nilai positip pada rekeningnya. Ketika si A berbuat baik pada anak buahnya, saya melihat dan mencatat lagi pada rekeningnya. Perbuatan baik berkali kali, baik kepada saya ataupun pada orang lain yang saya tahu, membuat rekening positipnya menumpuk. Sehingga suatu saat dia lepas janji pada saya, maka saya anggap dia lalai tanpa sengaja dan langsung saya maafkan, karena dia punya banyak sekali tabungan positip pada rekeningnya.

Sebaliknya, orang yang anda anggap egois, sering berkelakuan buruk pada anda, ataupun pada orang lain, anda catat nilai negatip pada rekeningnya. Ketika dia memaki pembantunya, memukul anjingnya, anda catat karakter orang ini dengan nilai negatip terus. Sehingga walaupun dia sudah berbuat sedikit kebaikan pada anda, tetap saja anda tidak menyukainya, karena negatipnya jauh melebihi positipnya.

Kalau anda dicatat selalu positip pada orang sekeliling anda, maka jalan anda adalah jalan nikmat yang berbentang rumput hijau. Karena apapun yang anda lakukan akan lebih dinilai secara positip oleh orang lain. Sebaliknya kalau anda dicatat berrekening negatip dimana mana, jalan anda adalah jalan penuh kerikil tajam dan pecahan kaca, yang harus anda lalui dengan telanjang kaki. Sedikit salah saja, bisa jadi membuat anda luka dan berdarah darah.

Contoh sederhana kehidupan adalah ketika orang yang dianggap baik berkata sinis, katanya lucu, kalau yang “mbencekno” berkata sinis, dibilang memang orang jahat sesat. Itulah manfaatnya rekening emosi yang positip pada banyak orang.

Dengan rekening positip yang banyak, anda akan ditolong orang saat kesusahan, dibantu saat berbisnis, dibeli walau harga agak mahal, direferensikan ke mana mana.

Maka, marilah kita berbuat baik, menolong orang, dan berprilaku yang menghasilkan rekening emosi positip pada orang2 disekeliling kita, karena hal itu akan membawa kemudahan luar biasa dalam kita mencapai mimpi dan kesuksesan kita.

There is nothing to writing. All you do is sit down at a typewriter and bleed. ~Ernest Hemingway

Didalam sebuah scene filem “Hemingway and Gellhorn”, Gellhorn ditegur oleh Hemingway mengapa lama tidak menulis. Gellhorn mengatakan tidak ada inspirasi yang tepat dan telah mencoba tidak bisa juga keluar idea atau tulisan yang baik, dan bertanya pada Hemingway sebenarnya apa sih rahasianya untuk menulis yang baik itu.

Hemingway yang ketika itu mengetik dipagi hari dengan marah berteriak: “Tidak ada rahasia apa apa untuk menulis. Yang harus kau lakukan hanyalah dulu didepan mesin tik, dan ketiklah terus sampai jarimu berdarah darah.” (There is nothing to writing. All you do is sit down at a typewriter and bleed.)

Kita sering kagum akan seorang penulis, seorang pembalap sepeda motor, seorang jagoan badminton, seorang penari yang hebat, seorang pemain piano ulung, seorang penyanyi hebat, ataupun seorang pebinsis sukses. Kita selalu merasa ada rahasia dibalik keberhasilannya.

Tanyakan pada mereka apa rahasianya? Selalu hanya satu kata yang keluar: latihan. Lakukan terus menerus, gagallah berkali kali, lakukan lagi, gagal lagi, luka, berdarah darah, dan lakukan lagi. Lewat 10.000 jam latihan yang bear, akan menjadi baik, dan lakukan lagi, gagal lagi, lakukan lagi, gagal lagi, lakukan lagi.

Tentu faktor bakat, dan inspirasi, dan kesempatan, dan faktor penunjang lain sangatlah penting dan berguna. Tetapi pada akhirnya, melakukan, berlatih, mengerjakan berulang ulang, tanpa kenal lelah, dan bangkit kembali setiap kali kita jatuh, adalah kunci kita untuk menjadi sukses dan hebat. Mengulang Hemingway, "Duduklah didepan mesin ketik, dan ketiklah terus sampai jarimu berdarah darah."

Waktu

“Maaf saya tidak punya waktu.” adalah sebuah penolakan halus terhadap penawaran atau permintaan anda, karena tidak cukup “berharga” untuk waktu orang tersebut. Kita menjadi “pemilih” karena “permintaan” akan waktu kita yang melimpah sedangkan “persediaan” terbatas. 

Waktu adalah keadilan sejati, tidak peduli anda kaya miskin, sakit sehat, gemuk kurus, sibuk nganggur, gila waras, sukses gagal, semua orang hanya memiliki 24x7, tanpa kompromi. Dan setiap orang harus belajar mendisiplinkan diri untuk menjadi "pemilih" dalam menggunakan waktunya yang terbatas ini.

Senada dengan itu kita juga di bombardir dengan begitu banyak iklan dan berita, sehingga berita yang "WOW" saja yang mampir dibenak kita dan memikat perhatian kita. Itu sebabnya semua iklan dibuat "mencengangkan" dan unik. Dan itu pula sebabnya inovasi jadi penting dalam berbinis.

Bekerja itu sebenarnya untuk diri kita sendiri.

Dalam sebuah seminar seorang peserta bertanya: “Pak, sebenarnya buat apa saya bekerja extra keras, sedangkan teman2 lain yang malas itu gajihnya toh sama saja.” Jawab saya, “ Karena sebenarnya anda bekerja itu ujungnya adalah untuk diri anda sendiri.”

Banyak sekali orang malas bekerja, karena imbalan yang kurang, karena toh gajihnya sama saja. Tidak ada penghargaan. Kalau salah dimahari ditegur tetapi kalau sukses tidak ada apa2, bahkan sering kerjanya diakui oleh teman atau atasannya.

Coba bayangkan dua skenario: Satu. Kalau anda bekerja asal2an, makan gajih buta, atau seperti sejawat anda yang malas, mungkinkah anda akan naik pangkat dengan cepat dan dapat banyak penghargaan? Dua. Kalau anda bekerja extra keras walau gajihnya sama. Maka ada 2 kemungkinan, anda naik pangkat naik gajih, atau ada perusahaan lain yang akan menaikpangkatkan anda dan menaik gajihkan anda.

Kerja ini sebenarnya adalah untuk diri kita sendiri. Sementara ini memang ini menghasilkan keuntungan untuk perusahaan kita, kalau perusahaan tidak menghargai kita. Tapi pada akhirnya, yang menjadi ahli, yang berkompetensi, yang akan sukses, anda juga akhirnya.

Kalau toh waktu yang anda pakai di perusahaan adalah sama, mengapa tidak anda pakai dengan melakukan yang sebaik baiknya yang anda bisa. Berapapun gajih anda, betapapun tidak adilnya atasan anda, bagaimanapun cuweknya perusahaan anda terhadap anda.

Suatu saat, akan datang waktunya, keajaiban muncul, rejeki mengalir, dan membawa anda pada kelayakan anda yang memang berhak anda nikmati, karena anda telah bekerja yang sebaik baiknya yang anda bisa. 

Perubahan/Pergeseran Jaman

Kemarin ketika sedang menikmati makan disebuah resto saya melihat sepasang suami istri yang cantik dan tampan, tapi (maaf) anaknya "jelek" sekali.

Ada teman yang bilang, dijaman akan datang, hanya ada 2 type wanita, yang cantik, dan yang enggan operasi plastik. Karena yang kaya semua operasi plastik, yang miskin juga, karena operasi sudah semakin murah, dan bagus. Tinggal yang enggan saja. Tetapi dijaman yang lebih depan lagi, semua akan operasi plastik.

Di Korea semua wanita sudah menganggap operasi plastik sebagai sebuah hal yang lumrah, umum, dan dipahami dan di setujui masyarakat. Ibu atau nenek sang anak sering menghadiahkan "operasi plastik" sebagai hadiah sweet seventeen nya.

Dijaman dulu, ada orang yang menganggap memakai make up itu memakai topeng dan palsu, yang benar wanita harus tanpa make up. Sekarang semua orang menganggap make up adalah kewajaran.

Bahkan dijaman lebih dulu lagi, hanya pelacur dan aktor yang berlipstik. Memakai lipstik didepan umum adalah sebuah larangan. Sampai di tahun 1700 an di Inggris wanita yang memakai lipstik sebelum menikah dianggap taboo dan bisa dibatalkan perkawinannya. Baru ditahun 1884 lah lipstik diproduksi dan dijual.

Mungkin suatu saat kita akan melihat balik jaman ini yang baru mulai menerima orang2 yang operasi plastik, sebagai sesuatu yang lucu dan sangat kolot kuno bodoh, seperti kita sekarang menganalisa tentang jaman tanpa lipstik itu.

Mungkin dijaman baru nanti, umur manusia sudah bisa 150 tahun, operasi plastik seperti orang make up, robot jadi pelayan, perjalanan luar angkasa jadi pilihan tour akhir tahun, dan manusia akan tertawa melihat jaman 2014 ini yang serba kolot, bodoh, dan tidak masuk akal. Otak dan cara berpikir kita yang berubah, karena jaman berubah. Selamat menikmati perubahan.

Apakah kepemimpinan Anda menghasilkan produktivitas yang optimal?

Produktivitas bukan dihasilkan dari jumlah jam kerja, atau seberapa keras kita meneyelesaikan tugas – tugas kita semua.

Produktivitas dihasilkan dari kemampuan pemimpin memfokuskan energi pada kerja yang benar – benar kritikal dan memberikan hasil maksimum dengan upaya minimal. Produktivitas dihasilkan dari penyerhanaan kebiasaan keseharian kita menjadi sebuah kekuatan yang hebat.

Materi Seminar ini diambil dari riset – riset mutakhir yang telah terbukti nyata, untuk membuat para Eksekutif, Supervisor, Manager dan Pemilik Bisnis menjadi lebih produktif dalam memimpin. Memberikan metode untuk memperhebat kinerjanya dalam mengatur diri sendiri, orang lain, dan terget hasil kerja yang paling optimal.

Work, Career, and Calling --- Kerja, Karier, atau Panggilan.

Apapun yang anda lakukan dalam kegiatan sehari hari, yang biasa kita sebut dengan kerja, ada 3 tipe orientasi yang berbeda yang dapat anda sadari. 

Job: Kegiatan sehari hari sebagai “kerja”. Kerja, motivasinya adalah uang, baik berupa gajih, bonus, atau keuntungan bisnis. Bekerja dianggap sebagi tugas dan beban, yang diharapkan adalah selesainya tugas itu. Yang ditunggu adalah hari gajihan dan libur akhir pekan. Ini membahayakan diri menjadikan kita sebagai robot yang produktip, tanpa arti kehidupan, tanpa kenikmatan. Tujuan utama penyelesaian tugas. Menderita dalam perjalanan tidak apa2 asalkan diujungnya ada uang. Uang motivasi utama.

Career: Ada yang melihat kegiatan sehari hari sebagai “karier”. Hidup sebagai sebuah lomba untuk secepatnya naik pangkat. Mendapatkan jabatan yang lebih baik, entah diperusahaan ini atau perusahaan lain yang bersedia membajak anda. Yang diinginkan adalah harga diri, hormat dari kolega dan anak buah. Yang ditunggu naik pangkat, naik jabatan, naik tunjangan. Kapan menjadi manager, direktur atau komisaris. Mencari ujung kebahagiaan dalam karier, kerja keras untuk itu, dan setelah tiba disana, akan ada upaya pencapaian baru, sebuah gunung baru untuk ditaklukkan.

Calling: Kegiatan sebagai “panggilan”. Disini kegiatan dianggap sebagai kenikmatan. Bekerja sebagai bagian dari passion, gairah kehidupan, dan sebagai sebuah kesempatan untuk berkarya, merealisasikan jati diri. Tanpa dibayarpun anda mau mengerjakannya dengan sebaik baiknya. Harapannya adalah dapat mengerjakan sebaik baiknya untuk kebaikan umat manusia. Apa yang diharapkan bila pekerjaan itu telah selesai? Ya pekerjaan baru lagi sebagai tantangan dan kenikmatan baru.

Tentu tidak semua kegiatan sehari hari dapat dikelompokkan secara eksklusif sebagai salah satu dari 3 hal diatas, karena bisa saja merupakan gabungan dari 2 atau ke 3 konsep diatas. Tapi tipe apa yang paling dominan dalam anda melihat kegiatan kerja anda?

Kata Khalil Gibran, bekerja dengan cinta itu seperti menyulam kain dari benang2 yang keluar dari jantungmu, untuk membuat pakaian kekasihmu. (It is to weave the cloth with threads drawn from your heart, even as if your beloved were to wear that cloth.) Adakah kenikmatan dan cinta pada pekerjaan kita?

Dengan menginjak bumi dan menggapai langit kita tetap pada prinsip bisnis adalah sebuah alat mencapai keuntungan (menginjak bumi), kitapun harus memiliki idealisme untuk menikmati pekerjaan kita dan menjalankan sesuai dengan nurani dan jiwa kita (menggapai langit).

Ada sebuah test sederhana yang dapat anda coba pikirkan: Bayangkan, bilamana anda mendapat hadiah undian uang sebesar satu milliar Rupiah, apakah anda masih akan mau mengerjakan pekerjaan anda seperti yang sekarang anda lakukan ataukah anda akan pindah kerja? Bila jawabnya anda tetap mau, maka berbahagialah anda, karena pekerjaan anda sekarang (sebagian atau seluruhnya) adalah panggilan hidup anda. Salam sukses selalu.

Hidup ini hanya sekedar mampir minum.

Pada suatu hari yang sudah lama sekali, saya menyempatkan diri mendatangi Museum Affandi. Lukisan2 hebat, sisa2 perjalanan kehidupan seorang artis besar dan kenikmatan menikmati beberapa karya besar beliau. Yang masih teringat sekarang adalah makam beliau didepan. Yang mengingatkan saya bahwa: Perjalanan kehidupan ini, betapapun hebatnya, akan berakhir pada 2x3 meter saja.

Orang jawa bilang “Urip iki mung mampir ngombe”, hidup ini hanya sekedar mampir minum saja, spruput, menenggak secangkir kopi enak, dan kita lewat sudah. Jadi,mengapa kita begitu “serius” melihat kehidupan ini? Mungkin karena sejak kecil kita di mimpikan untuk menjadi manusia kaya, sukses, hebat, terkenal. Mungkin karena masyarakat mengukur segalanya dengan tolok ukur sukses. Sehingga pengejaran kehidupan tidak pernah habis habisnya.

Ketika kita dikejar oleh jadwal, target, dan super kesibukan yang tak akan pernah habis, kita terhimpit oleh begitu banyak kewajiban dan tugas dan pengejaran mimpi yang tak akan pernah ada habisnya. Mungkin dalam kesibukan seperti itulah perlu ada sebuah jeda, sebuah pemberhentian sejenak, sebelum kita berlari lagi berjuang berperang memenangkan kehidupan ini. Selamat menikmati jeda.