Monday, March 4, 2013

Perampok waktu.

Perampok waktu.
Waktu adalah sebuah keadilan sejati, siapaun anda hanya punya 24 jam sehari. Sebuah riset menunjukkan bahwa tanpa kita sadari sebenarnya banyak hal telah mencuri, bahkan merampok, waktu kita.

Perampok waktu ini bentuknya bisa bermacam-macam. Bisa saja datangnya dari bos yang tidak terorganisir. Bisa dari kehidupan kita yang tidak teratur. Atau dari sikap yang jelek. Juga kemampuan kita yang kurang untuk mendelegasikan pekerjaan, atau jelasnya perintah yang kita berikan. Perampok waktu utama ada 5:

1. Interupsi.
Interupsi sering menghentikan atau mengalihkan pekerjaan kita. Ketika kita sedang bekerja dengan tenang, saat berpikir sesuatu tiba-tiba ada gangguan. Gangguan itu bisa telpon, sms, BBM, email, chating atau apapun. Interupsi ini salah satu yang menghabiskan waktu kita dengan tidak benar, sering tanpa kita sadari. Meng-silent-kan telpon dan hp, dan hanya membalas BBM atau SMS atau email pada waktu yang telah direncanakan akan menyembuhkan ini.

2. Penundaan.
Saat kita mau mengerjakan, tiba-tiba kita berpikir untuk menundanya. "Ah, nanti saja dikerjakannya. Sekarang masih sibuk dengan ini. Nanti dulu, nanti dulu," dan tertundalah pekerjaan kita. Penundaan ini ternyata menghabiskan banyak waktu kita tanpa membawa hasil. Penundaan ini sering kita lakukan dengan mengerjakan hal lain yang sebenarnya tidak penting. Tetaplah pada jalur rencana waktu anda.

3. Perubahan prioritas.
Awalnya kita kerjakan sesuatu, setelah setengah jalan, tiba-tiba ada hal yang mendesak. Kita pindah melakukan pekerjaan yang mendesak itu. Jadi belum selesai, kita sudah pindah ke pekerjaan lain. Ini biasa dilakukan oleh orang yang menerapkan manajemen krisis. Yakni orang yang mengerjakan berdasar pada hal yang mendesak, padahal belum tentu penting. Setelah krisis selesai, mengerjakan krisis yang lain. Bahkan mungkin krisis yang pertama belum selesai, sudah meloncat ke krisis lain. Melompat dari krisis ke krisis. Selesaikan yang penting, satu2, otak kita tidak bisa multitasking dengan baik.

4. Perencaan yang buruk.
Rencanakan hari anda, dan ikuti rencana itu. Perencanaan penting karena ketika kita sudah berjalan, kita tidak lagi memiliki waktu untuk memikirkan prioritas kita. Rencanakan malam sebelumnya, atau pagi hari. 15 menit yangs angat berguna, pilah2 lah: mana yang penting, dan mana yang harus didahulukan, mana yang boleh ditunda, atau didelegasikan.

Memang sulit bekerja dengan perencanaan. Kita inginnya mengerjakan apa yang kita inginkan. Sesuai dengan mood kita, berguna atau tidak. Tentukan saja 3 hal penting yang harus diselesaikan hari itu. Tiga hal itu saja. Yang lain boleh dikerjakan atau tidak, asal 3 hal ini selesai dulu. Fokus akan membawa sukses.

5. Penantian jawaban.
Penantian jawaban menunda pekerjaan kita. Misal: kita mau pergi ke suatu tempat dan mengajak seseorang. Namun dia tidak memberi jawaban ya atau tidak, namun menunda jawaban. Jadinya kita tidak jadi pergi selama belum ada jawaban dari dia. Di sini seharusnya kita bisa memutuskan apakah harus menunggu atau tidak.

Kelima hal itulah yang merampok waktu kita secara tidak sadar. Dalam hal ini seharusnya kita bisa membedakan mana yang penting, mana yang tidak. Mana yang mendesak, tergesa-gesa atau mana yang bisa ditunda. Sering sesuatu yang mendesak adalah tidak penting. Demikian sebaliknya, sesuatu yang penting padahal sepertinya tidak mendesak. Kerjakan yang penting, mendesak atau tidak. Dengan memahami ini kita bisa lebih efektif memanfaatkan waktu dengan lebih baik untuk bisnis kita.

*Quote from Tanadi Santoso 3/3/2013